Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PERNAH tidak pada suatu kesempatan, kamu ditawari untuk bernyanyi di depan umum tapi menolaknya dengan alasan tidak berminat? Padahal, sebenarnya kamu pandai bernyanyi. Hanya saja, kamu lebih senang bakat itu dieksplorasi hanya di kamar mandi.

Sahabat Farah, minat dan bakat itu adalah dua hal yang berbeda, loh. Bakat biasanya merupakan potensi yang kita miliki sejak lahir dan seringkali disandingkan dengan keahlian atau skill. Bisa dikatakan itu adalah kemampuan dasar yang dimiliki seseorang untuk belajar dalam waktu yang relative lebih cepat dibandingkan dengan orang lain.

Sementara minat, biasanya dimulai dari ketertarikan seseorang terhadap sesuatu, terutama kegiatan. Kemudian, aktivitas itu menjadi sesuatu yang sangat disukai dan biasanya akan berkembang menjadi hobi.

Intinya di sini. Bakat tanpa minat tidak akan memberikan motivasi secara pribadi. Bakat sendiri bisa dilatih, tapi mengembangkan minat memerlukan usaha lebih.

Pertanyaannya, kapan seseorang dikatakan berbakat?

Ketika minat menumbuhkan rasa penasaran yang besar, biasanya ada keinginan untuk mencobanya terus menerus hingga berhasil. Secara tidak sadar akan semakin jago atau ahli, sehingga kita akan tampak berbakat pada aktivitas tersebut.

Karena minat itulah, kita pada akhirnya menjadi lebih kuat mempertahankannya. Karena dalam perjalanannya, aka nada tantangan yang harus dihadapi. Saat jatuh dan terpuruk, bukan bakat yang menggerakkan hati dan menyalakan semangat, tetapi minatlah yang membuat kita bisa menyelesaikan tantangan dan bangkit kembali dari keterpurukan.

Namun, ada faktor genetic yang memengaruhi bakat seseorang. Menurut Howard Gardener, ada 8 kemampuan yang berbeda yang dimiliki manusia, yaitu:

  1. Visual-spatial intelligence; kemampuan membayangkan bentuk dan menjelaskan sesuatu yang abstrak.
  2. Linguistic-verbal intelligence; kemampuan berbahasa termasuk menulis dan bicara.
  3. Logical-mathematical intelligence; kemampuan berfikir logic, mengenali bentuk, dan mengemukakan alasan dengan masuk akal.
  4. Bodily-kinesthetic intelligence; kemampuan bergerak dan kontrol fisik.
  5. Musical intelligence; kemampuan untuk mengenali nada, irama, suara, dan pola.
  6. Interpersonal intelligence; kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
  7. Intrapersonal intelligence; kemampuan dalam memahami diri sendiri (emosi, perasaan, motivasi).
  8. Naturalistic intelligence; kemampuan untuk mengeksplorasi alam dan lingkungan, mempelajari tentang species lain.

Setiap individu memiliki delapan kemampuan tersebut, tetapi tidak semua dikuasai. Hanya ada satu atau dua di antaranya yang menonjol. Tugas kitalah untuk mengetahui kemampuan mana yang lebih kuat dan bisa dimaksimalkan.

Kira-kira, dari paparan di atas Sahabat Farah akan memilih bakat atau minat untuk dikembangkan? Pastinya, semua terletak pada konsistensi dalam melakukannya untuk menghasilkan yang terbaik.




Film Horor dan Dampak Psikologisnya terhadap Anak

Sebelumnya

Tidak Mendapat Hak Waris, Ini yang Nanti Diterima Anak Adopsi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family