Bayi menangis memang terlihat lucu, tapi berbahaya bagi kesehatan mentalnya/Net
Bayi menangis memang terlihat lucu, tapi berbahaya bagi kesehatan mentalnya/Net
KOMENTAR

ORANG tua seringkali menganggap, menggoda anak balita hingga ia menangis adalah hal yang biasa dan wajar-wajar saja. Lucu dan menggemaskan, begitu ketika para orangtua ditanta alasannya.

Sementara bagi anak, perilaku orangtua maupun orang dewasa lain yang sengaja menggodanya hanya untuk melihat wajah gemasnya saat menangis, bukan hal yang mudah diterima.

Psikolog melihat, hal ini sebagai suatu bagian dari bullying. Contohnya, menggoda anak dengan sengaja tidak memberikan mainan yang diinginkan hanya karena ingin melihatnya menangis, atau merebut dengan paksa boneka kesayangannya dan baru diberikan setelah ia menangis.

Tahu tidak Bunda, apa yang kita anggap lucu dan menggemaskan itu ternyata sangat berbahaya, terutama bagi perkembangan mentalnya. Bahkan, kesehatan mental anak menjadi taruhannya.

Memicu Trauma hingga Dewasa

Meski terkesan biasa saja dan bagi orang dewasa hanya untuk lucu-lucuan, tapi yang terjadi justru bisa memicu trauma hingga dewasa. Bagaimana tidak, ketika orang dewasa menggoda mereka, yang lain justru ikut tertawa. Dan anehnya, orangtua ikut menggoda, tidak membela mereka.

Kejadian ini akan sangat membekas di otak anak, bahwa orangtua dan saudara-saudaranya adalah orang yang jahat, dan tidak ada satupun yang menyayanginya.

Mudah Marah

Coba Bunda perhatikan reaksi anak ketika digoda, boneka kesayangannya diambil? Tidak hanya menangis, anak juga mengeluarkan emosi marah. Jika hal ini dibiarkan, maka anak akan menjadi pribadi yang mudah marah. Dia juga bisa menjadi anak yang sangat defensif, karena takut kehilangan barang-barang yang kesayangan.

Kecerdasan Emosi Terganggu

Menurut psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Spsi Psikolog, anak akan merasa tidak aman secara emosional. Sebab, mereka akan merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya, sehingga orangtua ingin terus menjahili dirinya. Akibatnya, anak merasa insecure, tidak percaya orang lain, hingga memiliki pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

“Pelecehan emosional merupakan Tindakan atau perkataan yang memengaruhi kesehatan mental maupun emosional anak. Jenis pelecehannya juga bervasiasi, mulai dari mengabaikan, mencintai dengan syarat, menolak, membandingkan, mengkritik, juga memanipulasi. Menjahili termasuk Tindakan memanipulasi,” kata Vera.

Jadi Bunda, coba mulai sekarang tidak lagi menjahili anak atau menggodanya dengan alasan gemas dan lucu. Perhatikan kesehatan mental anak, karena semuanya terbentuk sejak dini.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting