Amirul Haj Indonesia Nasaruddin Umar (tengah, bersorban). (Kemenag RI)
Amirul Haj Indonesia Nasaruddin Umar (tengah, bersorban). (Kemenag RI)
KOMENTAR

IBADAH haji bukan sekadar ritual, tetapi momentum transformatif bagi setiap Muslim. Kepulangan Amirulhaj Indonesia, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dari Tanah Suci usai memastikan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M berjalan lancar, membawa pesan mendalam yang sepatutnya menjadi renungan bersama, khususnya bagi umat Islam Indonesia yang berniat menunaikan haji di masa mendatang.

Dalam keterangannya di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Menag mengungkapkan bahwa sistem layanan haji tahun ini telah berjalan baik tanpa persoalan prinsipil. Namun, di balik keberhasilan teknis tersebut, ada hal yang tak kalah penting: menjaga stamina, keselamatan, dan spiritualitas.

Ia mengimbau jemaah, terutama yang tergabung dalam gelombang kedua menuju Madinah, agar tidak memaksakan diri menjalani umrah sunnah secara berlebihan.

“Cukup satu atau dua kali saja,” ujarnya, mengingatkan bahwa suhu ekstrem hingga 52°C bisa membahayakan jemaah lansia. Ibadah tidak boleh mengorbankan kesehatan—karena menjaga fisik juga bagian dari ibadah itu sendiri.

Hal serupa disampaikannya untuk pelaksanaan salat arbain di Masjid Nabawi. Menag menekankan pentingnya mendengarkan sinyal tubuh. Jika lelah, sebaiknya beristirahat. Keseimbangan antara semangat ibadah dan kewaspadaan terhadap kondisi fisik adalah kunci.

Kabar menggembirakan datang dari penurunan jumlah jemaah wafat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencerminkan peningkatan layanan kesehatan dan perlindungan jemaah.

Menag menutup pesannya dengan ajakan yang menyentuh hati: menjadikan haji sebagai titik balik menuju kehidupan yang lebih baik. “Kemabruran haji terletak pada perubahan karakter kita setelah pulang,” ujarnya, mengutip laman resmi Kementerian Agama RI.

Sebuah pengingat kuat bahwa haji bukan akhir, melainkan awal perjalanan menjadi insan yang lebih bertakwa dan bijaksana.




Apresiasi Praktik Baik SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Aktif Terjunkan Tim Pemantau ke Sekolah

Sebelumnya

Menuju Jakarta Aman & Inklusif: Pentingnya Kolaborasi untuk Melindungi Perempuan dan Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News