Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Ibnul Jauzi dalam bukunya Al-Wafa Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad  (2018: 74-75) menguraikan, ketika Aminah melahirkan Rasulullah, ia mengirim seseorang untuk menemui Abdul Muthalib. Ia sedang duduk di Hijr Ismail bersama beberapa anak dan beberapa orang dari kaumnya. Mereka memberitahukannya bahwa Aminah telah melahirkan seorang anak. Abdul Muthalib merasa gembira dengan yang demikian itu. Ia bersama beberapa orang bergegas menemui Aminah.

Aminah memberitahukan apa yang ia lihat dan apa yang dikatakan padanya, serta apa yang diperintahkan kepadanya. Abdul Muthalib membawa anak itu dan memasukkannya ke dalam Ka’bah. Ia berdiri di sisinya, dan berdoa kepada Allah serta bersyukur atas apa yang telah dianugerahkan kepadanya.

Abdul Muthalib berkata pada saat itu dengan lantunan syair berikut ini:

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan anak ini.
Anak yang memiliki andil dan mampu membimbing orang-orang ketika masih dalam buaian.
Aku melindungkannya kepada Allah dengan kebenaran Ka'bah yang memiliki pilar-pilar ini, sehingga aku melihatnya beranjak dewasa.
Aku pun melindungkannya dari kejahatan orang-orang yang mempunyai kebencian, dari orang-orang yang hasad yang suka mengganggu dan mengacaukan.

Memang tepat pilihan Aminah segera mengabarkan kelahiran Nabi Muhammad kepada sang kakek. Karena Abdul Muthalib bersegera memboyong cucu kebanggaannya ke dalam rumah Allah yang suci, yakni Ka’bah. Aminah yang berlimpah keajaiban selama hamil dan melahirkan telah sadar putranya adalah manusia suci, yang dinaungi keberkahan rumah suci Tuhan.




Belum Ada Perang Seunik Perang Ahzab

Sebelumnya

Mukjizat Nabi pada Periuk Istri Jabir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Sirah Nabawiyah