Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TERBEBAS dari pandemi Covid-19 adalah harapan semua negara. Indonesia misalnya, mewajibkan seluruh masyarakatnya untuk melaksanakan gerakan 5M secara ketat dan meminta warga yang memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi.

Baru-baru ini, Swedia mendeklarasikan bahwa negaranya sudah terbebas dari pandemi Covid-19. Hal ini dengan tegas disampaikan Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengre, dalam suatu kesempatan.

"Saya bisa katakan, pandemi ini telah berakhir! Penyakit ini belum berakhir, tapi ada perubahan yang sangat cepat. Pembatasan pun sudah kami tiadakan," kata Lena.

Ketegasan ini disampaikan usai Swedia melakukan 3 hal penting dalam mengatasi pandemi.

1. Meniadakan Tes Massal Covid-19

Kepala Badan Kesehatan Publik Swedia Karin Tegmark Wisell mengatakan, semenjak kasus Omicron mencuat di negaranya, maka Swedia memutuskan tidak lagi mengadakan tes massal Covid-19 secara gratis.

Tes Covid-19 gratis hanya berlaku bagi beberapa kelompok tertentu, seperti tenaga kesehatan serta masyarakat rentan. Sementara untuk yang mengalami gejalanringan hanya diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri.

"Kami sudah mencapai titik menganggap biaya dan relavnsi tes ini tidak lagi bisa dibenarkan. Contoh saja, jika kami menerapkan tes pada semua yang mengidap covid, biayanya makan mencapai setengah miliar krona (sekitar Rp 768 miliar) tiap pekan dan 2 miliar krona (Rp 3 triliun) sebulan," ujar Tegmark.

2. Masyarakat Teredukasi Vaksinasi

Pengajar senior di Universitas Sekolah Medis Exetee di Inggris mengatakan, sebagian besar masyarakat Swedia memiliki edukasi dan kesadaran yang tinggi akan vaksinasi. Mereka percaya betul bahwa vaksinasi dan isolasi mandiri saat bergejala bisa mengurangi penularan Covid-19.

3. Tingginya Tingkat Vaksinasi

Kesadaran yang tinggi akan vaksinasi Covid-19 membuat angka vaksinasi di Swedia sangat tinggi. Hal ini membuat pejabat kesehatan setempat yakin dan optimis menyatakan pandemi sudah usai.

Pernyataan ini didukung oleh hasil studi yang dirilis pada Selasa (8/2) lalu, bahwa sebanyak 85 persen orang Swedia sudah memiliki antibodi yang cukup untuk melawan virus Corona.

"Swedia sangat memimpin dan negara-negara lain nantinya akan mengikuti. Kita tidak perlu melakukan tes besar-besaran, tapi harus lebih menaruh perhatian pada tempat-tempat sensitif, seperti rumah sakit, panti jompo, dan orang-orang yang rentan," demikian Tegmark.

 




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News