Ilustrasi ibu dan anak/ Net
Ilustrasi ibu dan anak/ Net
KOMENTAR

SETIAP orangtua punya cara sendiri dalam mendidik anak. Bahkan dalam satu keluarga sekalipun, Ayah dan Bunda ada pakemnya masing-masing tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya mulai dihentikan ketika mendidik anak. Karena jika dilanjutkan, ditakutkan anak akan minder atau justru menyalahkan orang lain ketika bergaul. Seperti dikutip dari laman instagram @smartparentsofficial.

1. Menyalahkan Benda Mati

Ketika anak menangis karena terjatuh, tersandung meja, misalnya, jangan sekali-kali Bunda menyalahkan benda mati. Misalnya, "Mejanya nakal ya? Nih, sudah Bunda pukul. Jangan nangis lagi, ya!"

Kalimat seperti itu justru akan mengajarkan anak tidak pernah merasa salah. Padahal, jika anak terjatuh karena tersandung sesuatu, sebaiknya Bunda mengajarkan untuk lebih berhati-hati. Coba ganti kalimat Bunda dengan, "Lain kali jalannya hati-hati, ya sayang."

2. Menakut-nakuti

Saat anak tidur larut malam, stop katakan, "Awas loh, kalau tidur malam-malam nanti ada yang seram-seram datang, loh!"

Atau, "Kalau adik tidak mau makan, nanti Pak Dokter datang, loh!"

Lebih baik berkata jujur, ya Bunda. Misalnya, "Kakak tidurnya lebih awal ya, biar besok bisa bangun pagi-pagi dan tidak telat ke sekolah."

Atau, "Kalau adik tidak mau makan, nanti perutnya sakit, loh!"

3. Terlalu Protektif

Namanya orangtua, tentu saja sayang dengan si anak. Namun, kalau orangtua terlalu protektif melindungi anak dari kesalahan dan kegagalan, mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak mau berusaha. Anak akan berpikir, tidak perlu susah-susah berusaha karena nanti juga akan ada pertolongan yang datang dari kedua orangtuanya. Dengan begitu, anak juga tidak inisiatif mengambil sebuah keputusan.

4. Memberi Hadiah Untuk Perilaku Negatif

Bunda pernah mengalami anak tantrum di tempat umum? Apa yang Bunda lakukan? Memberikan apa yang anak mau agar cepat diam dan karena malu menjadi pusat perhatian?

Jika demikian, jangan salahkan anak ketika suatu hari teriakan dan tantrumnya dijadikan senjata untuk meminta sesuatu.

Ada baiknya ketika anak tantrum, ajak mereka ke tempat yang agak sepi. Di sana, Bunda tanya dengan baik apa yang menjadi keinginannya dan beri pengertian dengan lembut.

5. Memberikan Banyak Mainan Tapi Minus Waktu Bersama

Terkadang orangtua beranggapan, anak akan senang dengan diberikan banyak mainan. Tapi kenyataannya tidak demikian, ya Bunda.

Nyatanya, anak tetap membutuhkan waktu bersama kedua orangtuanya. Mereka butuh waktu kita untuk mendengarkan cerita-ceritanya setiap hari. Quality time atau waktu yang berkualitas sangat penting untuk membangun psikologis anak.

6. Tidak Konsisten Dengan Aturan

Orangtua membuat aturan, tidak boleh makan sambil menonton televisi. Tapi terkadang, orangtua sendiri yang melanggar aturan tersebut. Ini namanya orangtua yang tidak konsisten. Anakpun akan berpikir bahwa melanggar aturan itu adalah hal biasa.

Sebaiknya orangtua menjadi role model dan teladan yang baik bagi anak.

 




Jadilah Sahabat Terbaik Anak

Sebelumnya

Mengajarkan Adab kepada Anak Seperti Pesan Buya Hamka

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting