KOMENTAR

Manusia butuh pegangan hidup. Kalau yang dipakai standar budaya patriarki dalam mengukur bakti, maka semua istri Nabi Saw pendurhaka semuanya dong. Tentu saja itu tidak benar, bukankah Rasul menyebutkan istrinya mendapatkan jaminan surga.

Dari itu, kalau melihat hakikat ajaran Islam carilah dari rujukan utamanya; Al-Qur’an dan hadis. bukan dengan melihat aspek sosiologis atau praktik penganutnya yang tentunya rawan terpengaruh oleh budaya patriarki.

Pada sebuah acara internasional di hotel mewah, yang bukan hanya dari Indonesia, tetapi berdatangan juga tamu-tamu terhormat dari berbagai negara. Para tamu membawa pasangan masing-masing. Para istri terlihat paling sibuk; merapikan dasi suami, menyiapkan minuman dan memilihkan menu terbaik bagi pasangannya.

Ada yang berbeda, seorang lelaki yang justru sibuk melayani istrinya; mencarikan tempat duduk terbaik, menyodorkan minuman, dan memilihkan menu santap malam. Rekan-rekannya heran dengan pemandangan ganjil itu. Lelaki tersebut berkata, “Agamaku menyuruh suami berbuat baik pada istrinya.”




Langkah Baru, Bukan Sekadar Angka Baru: Menyambut 1447 H dengan Doa dan Ikhtiar yang Lebih Berkualitas

Sebelumnya

Belajar dari Kesabaran Ibrahim dan Keikhlasan Ismail: Refleksi Hikmah Iduladha di Zaman Now

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur