Ilustrasi meme benar-benar tahun tikus/Ist
Ilustrasi meme benar-benar tahun tikus/Ist
KOMENTAR

DI tengah suasana serba muram akibat prihatin terhadap angkara murka pageblug Corona yang merajalela di persada Nusantara secara berkelanjutan seolah tak kenal henti, mendadak terdengar suara ledakan bom humor dikirim oleh sang mahatokoh kartunis Indonesia, Yehana SR ke WAG BudayawanPunakawan.

Tikus

Bom humor itu berupa sebuah granat berbentuk meme dengan daya ledak luar biasa dahsyat sehingga berhasil menggonjang-ganjing marcapada sampai swargaloka.

Meme itu berjudul terkesan datar belaka “2020 benar-benar tahun tikus“ meski kata benar-benar terkesan seolah meragukan kebenaran bahwa tahun 2020 adalah memang tahun tikus. Judul profokatif itu didampingi ilustrasi seekor tikus mirip tokoh kartun bernama Jerry yang biasa kejar-kejaran dengan seekor kucing bernama Tom di layar televisi mau pun bioskop.

Di bawah judul terdapat teks: *Kita semua bersembunyi di rumah *Kita hanya keluar mencari makanan *Kita menyimpan makanan di rumah untuk dimakan nanti (berjaga-jaga) *Dan kita melarikan diri ketika orang lain mendekat.

Kurang Ajar

Memang bisa saja meme lucu itu dianggap kurang ajar sebab menyamakan kita = manusia dengan tikus. Bisa juga dianggap kurang ajar terhadap filsafat shio yang berasal dari kebudayaan China kuno mau pun terhadap pageblug Corona yang sebenarnya kurang layak dijadikan bahan lelucon. Namun tanpa sedikit pun berniat kurang ajar terhadap yang menganggap meme itu kurang ajar, saya sebagai penggagas humorologi dan pendiri Perhimpunan Pencinta Humor menganggap meme itu setara lucu dengan fabel mahakarya Aesop dan Jean de la Fountaine mau pun distopia Animal Farm-nya George Orwell.

Di samping juga tidak kalah jenaka ketimbang serial film kartun Tom and Jerry mahakarya Hanna-Barberra yang tidak kalah lucu ketimbang si bebek mahakarya Walt Disney bernama Donald Duck. Hanya mungkin memang masih kalah lucu dibandingkan dengan Donald Trump. Mungkin.

Penulis adalah pendiri Perhimpunan Pencinta Humor




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Jaya Suprana