Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Duren Sawit, Jakarta Timur, Farida Farhah./Farah.id
Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Duren Sawit, Jakarta Timur, Farida Farhah./Farah.id
KOMENTAR

ORANG tua memainkan peran penting dalam memutus rantai kekerasan, bullying atau perundungan di sekolah. 

Di lingkungan rumah tangga, orang tua diharapkan menjadi teladan bagi anak dalam mengembangkan sikap empati dan komunikasi yang sehat. Selain itu orang tua juga harus membangun komunikasi terbuka
dengan anak, serta mengawasi penggunaan media sosial dan pergaulan anak.

Demikian antara lain disampaikan Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Farida Farhah, dalam kegiatan Sosialisasi Tim Penanganan dan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di SDN Pondok Bambu 14, Jakarta Timur, Kamis, 25 September 2025.

Dalam kegiatan yang dihadiri Komisi Sekolah dan ratusan orang tua siswa itu Farida menambahkan, orang tua juga perlu mengenali tanda-tanda anak yang menjadi korban atau pelaku perundungan.

"Ibu-ibu perlu melakukan me-time dengan anak-anak untuk menggali pengalaman dan persoalan yang mereka hadapi di sekolah," ujar Farida lain.

Farida juga mengatakan, orang tua siswa juga perlu menjalin komunikasi aktif dengan guru dan sekolah, serta terlibat dalam kegiatan Komite Sekolah.

Orang tua pun disarankan mendukung kebijakan sekolah terkait pencegahan bullying.

“Bila mengetahui kasus perundungan, orang tua perlu melaporkannya dengan bijaksana dan tidak emosional. Juga tidak buru-buru memviralkannya. Libatkan pihak sekolah dan TPPK,” kata Farida lagi.

Komunikasi aktif dan produktif antara sekolah dan orang tua dapat dicapai bila di satu sisi orang tua terbuka menyampaikan cerita yang disampaikan anak, dan di sisi lain guru juga melaporkan perkembangan anak di sekolah secara rutin.

“Grup komunikasi kita manfaatkan untuk saling mendukung,” katanya lagi.

Di antara orang tua siswa yang hadir menitipkan pesan agar TPPK merespon dengan cepat kasus kekerasan sekecil apapun. Pembiaran dikhawatirkan akan membuat masalah berkembang berlarut-larut, dan bukan tidak mungkin siswa yang awalnya adalah korban kekerasan berubah menjadi pelaku kekerasan karena dendam yang menumpuk. 

Sosialisasi TPPK SDN Pondok Bambu 14 diakhiri dengan penandatanganan lembar “Deklarasi Anti Bullying.”

"Sekolah Aman dan Nyaman Tanpa Bullying," tulis Farida di lembar deklarasi itu.




Mengajarkan Anak Menghormati Guru dengan Tulus, Bukan Sekadar Formalitas

Sebelumnya

Saat Anak Mulai Lelah dengan Tekanan Akademik

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting