HINGGA Minggu (22/3), tercatat ada 450 kasus pasien positif Covid-19 dengan 38 orang meninggal dunia dan 20 dinyatakan sembuh. Dari 38 kasus meninggal dunia, ternyata Coronavirus bukanlah penyebab utamanya. Ada faktor pemicu yang membuat virus Corona mengganas.
"Tidak ada laporan Covid-19 menjadi penyebab tunggal dari sebuah kematian," tegas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.
Memang, sedikitnya ada 4 kondisi kesehatan paling sering memicu kematian pada pasien Coronavirus.
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Sebuah studi menyebut, riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah mendominasi kematian pada pasien virus Corona Covid-19. Infeksi yang menyerang pernapasan disebut memperberat kerja jantung, sehingga memicu dampak fatal.
Menurut dr Vito A Danau, SoJP, dokter jantung dari RS Siloam Karawaci, dari kasus Pandemi ini, 80 persen penderita usia 60 tahun ke atas. Dan ternyata, 75 persennya sudah memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah beserta stroke atau tumor.
2. Penyakit pernapasan kronis
Chronic respiratory disease atau penyakit pernapasan kronis. Termasuk asma dan hipertensi paru, bisa memicu dampak yang lebih serius pada infeksi ini. Hal yang sama juga terjadi pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). Kata Dr William Li, seorang peneliti, penumonia membebani jantung yang menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga, pasien yang sudah memiliki riwayat ini, Covid-19 menjadi sangat mematikan.
3. Diabetes
Pada diabetes, sistem imun atau daya tahan tubuh relatif melemah, sehingga sulit memerangi infeksi. Diabetes juga meningkatkan risiko radang yang bisa memperburuk kondisi. Dan menurut Maria Pena, Direktur Layanan Endokrin di Mount Sinai Doctors Forest Hills, diabetes adalah penyakit inflamatori atau radang yang mudah memicu pneumonia.
4. Depresi
Kondisi kesehatan mental juga besar pengaruhnya. "Ketakutan pada virus dan berbagai perubahan yang terjadi akan membuat level kegelisahan meningkat pada semua orang. Tetapi pada orang yang punya gangguan kegelisahan, dampaknya lebih buruk," ujar Profesor Psikiatri di NY Presbyterian Hospital, Gaul Saltz.Seperti dilansir detik.com
Jadi, ada baiknya masyarakat tidak panik terhadap penyebaran virus ini. Hanya saja, tetap waspada dan mengikuti protokol-protokol kesehatan yang telah diberikan oleh para profesional.
KOMENTAR ANDA