Ilustrasi kapal laut. (Freepik/freestockcenter)
Ilustrasi kapal laut. (Freepik/freestockcenter)
KOMENTAR

PEMERINTAH Indonesia tengah menjajaki peluang dibukanya jalur laut sebagai alternatif pemberangkatan jemaah haji dan umrah ke Arab Saudi. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa ide ini telah dibahas dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat Arab Saudi, dan dinilai prospektif untuk diterapkan di masa depan.

Menurut Menag, jika infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan sarana transportasi laut sudah siap, maka jalur laut dapat menjadi opsi yang lebih ekonomis bagi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa skema ini tidak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga dapat dimanfaatkan negara-negara Asia lainnya untuk mengakses pelabuhan di Jeddah tanpa bergantung sepenuhnya pada jalur udara.

“Bukan hanya negara dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses Tanah Suci lewat laut,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/7).

Inisiatif ini dinilai selaras dengan visi modern Arab Saudi yang kini terbuka terhadap berbagai inovasi dan investasi strategis.

“Saudi Arabia sekarang pendekatannya sangat bisnis. Mereka menggandeng konsultan internasional dan memanfaatkan potensi geografisnya secara maksimal,” jelas Menag.

Selain jalur laut, modernisasi fasilitas ibadah di Tanah Suci juga menjadi perhatian. Menteri Nasaruddin menyebut rencana pembangunan delapan lantai di Mina, perluasan area Kabah, serta penambahan jalan layang sebagai langkah besar dalam peningkatan layanan haji.

Ia berharap dengan pendekatan baru ini, ibadah haji dan umrah bisa diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan, sehingga makin inklusif, tidak hanya untuk yang mampu secara finansial, tetapi juga bagi masyarakat kurang mampu.




Konsistensi ASEAN Mendukung Palestina

Sebelumnya

Deportasi Aktivis Pro-Palestina Digugat, Hakim AS Selidiki Dugaan Pelanggaran

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News