Ilustrasi peta digital Indonesia/Pixabay
Ilustrasi peta digital Indonesia/Pixabay
KOMENTAR

RENDAHNYA kualitas pertumbuhan ekonomi dapat membuat bonus demografi menjadi mubazir andaikan bangsa ini tidak cerdas memanfaatkan lapangan pekerjaan yang terbatas. Terlebih lagi, saat ini industri di Indonesia lebih cenderung pada padat modal dibandingkan padat karya.

“Akibat dari banyaknya industri padat modal, angka pengangguran makin terbuka, dan kemiskinan belum bisa dihapuskan dari sebagian penduduk,” ujar Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam keterangan yang diterima Farah.id (8/9/2023).

Data BPS (Badan Pusat Statistik) pada Februari 2023 menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka sebesar 5,45 persen memang menurun dibandingkan Februari 2022. Namun pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan secara substansial.

Salah satu cara untuk memaksimalkan lapangan kerja yang tepat sasaran adalah melalui penyelenggaraan job fair alias bursa kerja. Tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak tapi juga memberi keuntungan bagi perusahaan yaitu mendapat kandidat berkualitas yang sesuai dengan posisi yang ditawarkan.

Seiring digitalisasi yang makin berkembang, lapangan pekerjaan yang semakin terbuka lebar adalah yang terkait dengan instrument digital. Mulai dari data analyst, AI, pemasaran digital, arsitek database, juga analis data hingga saintis. Sementara itu, sejumlah profesi justru diprediksi akan menurun.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News