Profesor Riri mengatakan betapa penting ketahanan keluarga dalam menghalau dampak negatif dari perkembangan teknologi AI/Ist
Profesor Riri mengatakan betapa penting ketahanan keluarga dalam menghalau dampak negatif dari perkembangan teknologi AI/Ist
KOMENTAR

PERKEMBANGAN teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat masa kini. Selain memiliki sisi positif, tentu saja ada dampak negatif yang menyertainya. Di sini ketahanan keluarga menjadi kunci utamanya.

Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bidang Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan, Anak, Pemuda dan Lansia Prof Dr Ir Riri Fitri Sari, MM, MSc dalam Kuliah Umum Tahap Persiapan Bersama (TPB) Agama Islam dengan tema “Ketahanan Keluarga di Era Artificial Intelligence”, yang diselenggarakan secara hybrid dari Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (8/9) menjelaskan, ketahanan keluarga digambarkan sebagai interaksi dan komunikasi antara individu yang harmonis dan sejahtera, baik secara fisik maupun psikis.

“Tantangan yang dihadapi di era AI ini adalah adanya ketergantungan kepada teknologi, privasi dan keamanan data, serta kesenjangan teknologi. Tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, tetapi juga kepada etika dan moralitas. Dengan ketahanan keluarga, berbagai tantangan dan peluang yang muncul akibat perkembangan teknologi AI akan dapat dihadapi dengan baik,” kata Prof Riri. 

Lebih lanjut, sebagai cendikia, perlu adanya penguasaan sains dan teknologi, serta memberi dan meluaskan manfaat. Untuk itulah penguasaan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dengan Imtaq (iman dan taqwa) sangat penting dalam penguatan ketahanan keluarga ini.

“Pendidikan Agama Islam mohon dijadikan tameng untuk ketahanan pribadi dan ketahanan keluarga,” kata Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti.

Selain dihadiri oleh Prof Riri, kuliah umum ini juga dihadiri oleh dr Dewi Inong Irana, SpKK, dan Guru Besar FISIP Unpad Prof Didin Muhafidin. Acara dibuka oleh Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti, serta 99 kelompok mahasiwa baru Unpad dan sekitar 2.700 mahasiswa mengikuti secara daring.




ParagonCorp Gelar Kelulusan Women’s Space Bersama 10 Perempuan Penggerak di Jakarta

Sebelumnya

Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E