KOMENTAR

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru saja merilis bahaya air liur hewan pembawa virus rabies, seperti kucing, kera, dan anjing.

Dilansir dari ANTARA, Minggu (18/6/2023), penularan penyakit rabies bisa terjadi pada manusia tak cuma dari gigitan anjing atau hewan penular lainnya.

"Penularan juga dapat terjadi tanpa gigitan misalnya melalui luka terbuka," kata salah seorang anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan.

Dia menjelaskan, penyebaran virus bisa melalui jilatan hewan terkena rabies melalui area kulit yang terbuka di tubuh manusia. Maka yang terkena jilatan air liur akan terkena virus rabies.

"Penularan penyakit rabies bisa terjadi melalui transplantasi organ. Penerima organ dikatakan bisa meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Novie, rabies yang masuk ke dalam tubuh terkena gigitan maupun jilatan maka masa inkubasi rabies di tubuh manusia akan bereaksi dua pekan sampai dua tahun.

Adapun periode setelah tergigit, disebutkan, antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul.

"Perjalanan penyakit rabies pada tubuh manusia kira-kira berlangsung 90 hari,"ungkapnya.

Bila dilihat sistem kerja pada tubuh manusia,dia menjelaskan, virus rabies akan bereplikasi di jaringan otot di sekitar lokasi gigitan atau area kontak, lalu naik ke otak, berkembang biak, kemudian menjalar ke seluruh organ tubuh.

Untuk diketahui, gejala penyakit rabies pada manusia misalnya lesu, demam, sakit tenggorokan, nyeri, kesemutan dan rasa panas pada area gigitan.

Si penderita akan mengalami gangguan saraf seperti berkeringat, air mata menetes, kesulitan bernapas, hingga tubuh tak mampu menerima air minum yang ditelan

Dia mengingatkan, agar penderita virus rabies untuk cepat dilakukan tindakan medis sebelum muncul gejala. Jika gejala sudah muncul maka tingkat kematian disebut nyaris 100 persen.

"Perlu diingat, tidak semua gigitan anjing mengandung penyakit rabies," imbuhnya.

Saat manusia di gigit, hal yang harus dilakukan oleh kerabat atau medis ialah tetap tenang, mencuci luka dengan air mengalir dan sabun, detergen atau antiseptik, agar virus terbawa keluar, selama 10-15 menit.

"Bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin atau serum antirabies jika diperlukan," terangnya.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health