KOMENTAR

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh gerak semu matahari.

Pada pekan lalu, BMKG bahkan mencatat suhu maksimum harian mencapai 37,2 derajat Celsius di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Diketahui bahwa gerak semu matahari adalah sebuah siklus yang umum terjadi setiap tahun. Artinya, potensi suhu panas dapat berulang pada periode yang sama setiap tahun.

Kita tentu bertanya-tanya, kapankah puncak suhu panas ekstrem di Indonesia? Dan kapankah periode suhu panas akan berakhir?

Penjelasan dari Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG menyebutkan bahwa Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis memiliki suhu temperatur rata-rata sepanjang tahun yaitu 25 derajat Celsius pada pagi hari dan 33-34 derajat Celsius pada siang hari.

Namun dalam satu tahun, ada dua periode ketika matahari melintas dan mendekati garis khatulistiwa. Periode tersebut menimbulkan efek panas.

Matahari biasanya melintas di khatulistiwa pada bulan Maret dan bulan September setiap tahun.

Misalnya saat matahari melintas dan mendekati khatulistiwa di akhir bulan Maret, maka pada bulan April dan Mei (dua bulan setelah Maret), suhu di sekitar wilayah Indonesia akan naik hingga terasa lebih panas.

Meski demikian, ada jeda waktu tertentu dan suhu tidak naik secara langsung. Karena itulah kita menyebut suhu panas sebagai salah satu akibat gerak semu matahari.

Lantas, kapan periode panas akan berakhir?

BMKG menjelaskan bahwa periode panas atau pancaroba yang merupakan peralihan musim hujan ke musim kemarau umumnya terjadi di bulan April dan Mei. Dan data BMKG memperlihatkan bahwa suhu atau temperatur saat ini (per 28 April 2023) sudah lebih rendah (lebih menurun) dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Diperkirakan bahwa suhu panas akan semakin membaik pada bulan April hingga Mei.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News