Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PUASA, selain menjadi kewajiban ibadah bagi umat Muslim juga memberikan ragam manfaat kesehatan, termasuk menjadi momentum penyembuhan penyakit maag bagi mereka yang memerhatikan kesehatan lambung.

Saat berpuasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung. Selain itu, adaptasi kondisi asam lambung juga biasanya terjadi pada awal puasa dan akan kembali normal pada minggu kedua apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat. 

Mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi maag menjadi kronis, yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun, hingga penurunan berat badan.

Berbeda dengan maag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dan dalam jangka waktu yang lebih panjang. 

Dokter Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc menjelaskan, penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa, karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini.

“Sakit maag dapat semakin apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi. Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan, juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis,” kata Irwan.

Sebagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai risiko dari maag kronis selama puasa, Halodoc dan Promag berkolaborasi dalam program "Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag". Kolaborasi ini membantu penderita maag mereka mengatasi berbagai keluhan kesehatan, sejalan dengan komitmen Halodoc yang siap membantu masyarakat di manapun dan kapanpun, layaknya kotak P3K.

General Manager Commercial Kalbe Consumer Health Kustanto Pramono memaparkan, sebagai upaya mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat maag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. 

“Meskipun demikian, kami tetap menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami,” ujar dia.

Perlu untuk diketahui bahwa penyakit maag yang telah berkembang menjadi maag kronis berpotensi untuk memunculkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, misalnya kanker lambung, kanker kerongkongan, penyempitan kerongkongan, dan luka di kerongkongan (ulkus esofagus).

“Bagi penderita maag, menjaga pola makan sehat dan teratur merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi. Selain itu, konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika mengalami kondisi maag atau gejala yang mengarah kepada maag. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas chat dengan dokter Halodoc selama 24/7, sehingga dapat tenang menjaga diri sendiri dan keluarga selama berpuasa,” demikian Irwan.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health