PARA penyintas gempa di blok 249 apartemen Kompleks Perumahan mewah Ronesans Rezidans di Hatay menuduh kontraktor menggunakan bahan murah dan tidak sesuai dengan konstruksi bangunan. Padahal Komplek yang dibuka satu dekade lalu itu terkenal dengan iklannya "sepotong surga" .
Komplek bangunan mewah itu dikabarkan hancur seperti susunan kartu domino saat gempa berkekuatan 7,6 magnitudo menggoyang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu.
"Siapa yang bertanggung jawab? Semuanya, semuanya, semuanya," kata Alpaslan, salah seorang warga menyalahkan otoritas lokal dan pengawas bangunan.
Dilansir Anadolu, pengembang kompleks tersebut, Mehmet Yasar Coskun, telah ditangkap di Bandara Istanbul saat dia bersiap untuk naik pesawat ke Montenegro, Jumat malam lalu,
"Masyarakat sedang mencari penjahat, pelakunya. Klien saya dipilih sebagai pelakunya," kata pengacara Coskun, Kubra Kalkan Colakoglu kepada jaksa penuntut, menurut dokumen pengadilan yang dilihat Anadolu, seraya menambahkan dia membantah melakukan kesalahan.
Menurut Anadolu, Coskun mengatakan kepada jaksa bahwa bangunan itu kokoh dan memiliki semua izin yang diperlukan.
Pemerintah Turki berjanji untuk menyelidiki runtuhnya bangunan dan sedang menyelidiki 246 tersangka sejauh ini, termasuk pengembang, 27 di antaranya kini berada dalam tahanan polisi.
"Tidak ada puing yang dibersihkan tanpa mengumpulkan bukti," kata Menteri Kehakiman Bekir Bozdag.
"Setiap orang yang memiliki tanggung jawab dalam membangun, memeriksa, dan menggunakan bangunan sedang dievaluasi." demikian Bozdag.
Di komplek mewah tersebut juga dihuni banyak pesohor Turki. Salah satunya pesepakbola internasional Ghana Christian Atsu, pemain klub Hatayspor, juga diyakini tinggal di kompleks tersebut. Kini Atsu masih belum jelas nasibnya.
KOMENTAR ANDA