Puing-puing reruntuhan bangunan di Turki/Net
Puing-puing reruntuhan bangunan di Turki/Net
KOMENTAR

HINGGA Kamis (9/2/2023), data terakhir korban meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 15.000 orang. 

Dikutip dari Al Jazera, setidaknya ada 12.391 orang meninggal dunia di Turki dan 2.992 di Suriah. Dari data tersebut, terdapat 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. 

“Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun otomatis pegang paspor Indonesia, “kata Duta Besar Indonesia untuk Turki Lula Muhammad Iqbal.

Korban yang wafat dalam bencana terbesar di Turki dalam 100 tahun tersebut adalah Nia Marlinda. Ia wafat bersama dengan anaknya Berkay Azka Calisir yang berusia 1 tahun dan suaminya Yasin Calisir.

Nia Marlinda berasal dari Denpasar, Bali. Ia tinggal di Turki sejak tahun 2020 untuk meningkatkan jenjang karirnya. Pada tahun 2021, ia menikah dengan Yasin Calisir, seorang dosen yang berkwarganegaraan Turki. 

Setelah menikah, Nia berhenti bekerja dan mengikuti suaminya menetap di Turki, hingga akhirnya ia wafat tertimbun reruntuhan bangunan.

Kabar wafatnya Nia disampaikan langsung oleh KBRI Ankara kepada keluarganya di Bali. Ayah Nia, Muhammad Sukarmin tidak dapat menahan kesedihan, namun hingga saat ini ia belum ada rencana pergi ke Turki, terkait biaya dan kondisi kesehatannya.
Dan saat ini jenazah Nia Marlinda beserta anaknya telah dimakamkan pada hari Rabu(8/2/2023) di Kahramanmaras, Turki. 

Dikutip dari akun instagram resmi Kedubes Indonesia untuk Turki @indonesiainankara, pihak Kedubes RI Ankara akan terus berupaya untuk membantu para WNI yang terkena dampak gempa. Sejauh ini KBRI sudah mengirim 4 tim dan 11 kendaraan ke 5 wilayah terdampak untuk melakukan evakuasi WNI, yaitu Hatay, Gaziantep, Karahmanmaras, Malatya dan Diyabakir.




UNRWA Berikan Dukungan Psikososial bagi Ribuan Anak Gaza

Sebelumnya

Ekspor Indonesia Tetap Stabil Meski Konflik Iran-Israel Memanas, Pemerintah Siapkan Alternatif Pasar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News