Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

WARGA di Kota Padang, Sumatera Barat geger setelah merebaknya kabar upaya penculikan terhadap salah seorang siswi di SDN 28 Gurun Laweh. 

Dikabarkan, percobaan penculikan anak yang viral  grup WhatsApp pagi Senin (30/01) 2003 sekitar pukul 07.30 WIB.

Pihak kepolisian dari Polsek Lubuk Begalung, Selasa (31/1). pun bergerak cepat untuk memeriksa kebenaran kabar yang berseliweran dan membuat khalayak ramai itu menjadi gempar.  Setelah menemui dan memeriksa siswi yang disebut calon korban dalam isi pesan di WhatsApp, terungkap bahwa kabar penculikan hanya rekayasa.

Ternyata isu itu digulirkan oleh seorang siswi kelas 5 yang takut masuk sekolah karena terlambat datang.

"Iya benar direkayasa oleh anak ini. Dia takut masuk sekolah," ujar Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina, saat dihubungi kumparan, Selasa (31/1).

Denganpendekatan persuasif, kata Yanti, pihak kepolisian menyelidiki dan mengajak siswi tersebut untuk berbicara. dari hasilpembicara, kata Yanti, awalnya anak tersebut menceritakan kepada neneknya bahwa sempat akan diculik seseorang. Kemudian neneknya mendatangi sekolah.

"Awalnya diceritakan ke neneknya. Neneknya lalu pergi ke sekolah. Neneknya mengadu ke pihak sekolah bahwa cucunya dicoba diculik," jelasnya.

Atas peristiwa itu, Yanti mengimbau masyarakat agar tidak termakan berita bohong atau hoaks. Menyikapi kejadian ini, ia meminta orang tua melakukan pendekatan dengan anak.

"Dengan kasus seperti ini lakukan pendekatan antara orang tua dan anak. Terus jaga anak-anaknya. Kita tidak bisa menutup kemungkinan kasus penculikan itu ada, tapi alhamdulilah sampai sekarang belum pernah terjadi di Kota Padang," pungkasnya.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News