KOMENTAR

TINGKAT kepanikan yang ditimbulkan mengenai kabar keberadaan sindikat penculik anak semkain hari semakin tinggi. Meski di satu sisi adanya imbauan berantai yang beredar dari whatsapp ke whatsapp itu untuk selalu waspada adalah hal yang baik, di sisi lain kepanikanikut tumbuh dan meneror warga. 

Seperti yang terjadi di Sorong beberapa waktu lalu. Kabar tentang adanya penculik berkeliaran membuat warga yang panik terpaksa mengambil cara sendiri dengan membakar hidup-hidup seorang perempuan.

Di Tarakan, Kalimantan Utara, Polres setempat menangkap seorang perempuan yang diduga sengaja menyebarkan informasi palsu mengenai penculikan pada Sabtu (28/1/2023)

Kabar itu beredar melalui pesan suara pada aplikasi whatsapp. Berdurasi satu menit 12 detik, pesan itu pun ramai diperbincangkan sekaligus menghebohkan masyarakat. Pasalnya dalam pesan suara yang telah menyebar luas itu berisi dugaan penculikan di wilayah Tarakan. Informasi penculikan ini diketahui beredar pada Kamis, (26/1/2023).

"Informasi tentang penculikan anak ini beredar beberapa hari lalu dan sempat menghebohkan serta membuat resah," kata Kapolsek Tarakan Timur Iptu Gian Evla Tama di Tarakan

Warga penyebar informasi itu diketahui berinisial NV. NV mengaku menyebarkannya dan mengatakan bahwa kejadian percobaan penculikan tersebut terjadi di Kelurahan Kampung Satu.

"Atas informasi yang tidak benar tersebut telah membuat resah. Hari ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tarakan atas berita hoaks yang saya sebarkan," kata NV.

Atas kejadian ini pihak kepolisian Polres Tarakan mengimbau agar masyarakat melakukan cek terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi melalui sosial media.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News