Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DI era Revolusi Industri 4.0, kaum perempuan Sumatera Utara diharapkan terus meningkatkan literasi digital dan memiliki kepercayaan diri yang lebih untuk mengekspresikan diri dan berkarya di ruang digital.

"Banyaknya informasi serta komunitas digital, namun perempuan masih juga kesulitan dalam menerima informasi yang benar-benar mereka butuhkan. Ini karena rasa khawatir dan terancam akan kejahatan atau pelecehan di ruang digital yang menyangkut privasi dan keamanan mereka," ucap Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Arief S Trinugroho workshop yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut dengan tema 'Peran Perempuan Dalam mendidik Generasi di Era Revolusi Industri 4.0' yang berlangsung di Ruang Diponegoro Le Polonia Hotel, Jalan Jenderal Sudirman Medan.

Dikatakan Arief, di tahun 2020, dari 272,1 juta penduduk Indonesia, terdapat 333,2 juta (124%) pengguna telepon mobile (HP), 175,4 juta (64%) pengguna (penetrasi) Internet dan 160,4 (59%) pengguna aktif media sosial.

Khusus perempuan sebagai pengguna aktif media sosial instagram (50,8%). Perempuan sebagai pengguna media sosial yang paling banyak di usia  25-34 tahun (14,8%), 18-24 tahun (14,2%), 13-17 tahun (7,1%), 35-44 tahun (5,4%), 45-54 tahun (2,1%), dan di atas 55 tahun (1,4%).

"Dengan adanya teknologi, perempuan dapat menikmati kesibukannya sekaligus mengeksplorasi dirinya ke dunia yang luas, tanpa harus mengorbankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Secara fisik, mereka memang berada di rumah, namun dunianya tanpa batas," katanya.

Menurut Arief, perempuan dapat bekerja, belajar, memperluas koneksi, dan menjangkau dunia tanpa adanya batasan. Banyak yang bisa dilakukan tanpa keluar rumah, tentunya dengan berbagai layanan teknologi untuk mengembangkan diri.

 




UNRWA Berikan Dukungan Psikososial bagi Ribuan Anak Gaza

Sebelumnya

Ekspor Indonesia Tetap Stabil Meski Konflik Iran-Israel Memanas, Pemerintah Siapkan Alternatif Pasar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News