Cancer Information Support Centre (CISC) adalah salah satu organisasi atau wadah bagi para penyintas kanker untuk bisa survive dan bahagia/Agung Hadiawan
Cancer Information Support Centre (CISC) adalah salah satu organisasi atau wadah bagi para penyintas kanker untuk bisa survive dan bahagia/Agung Hadiawan
KOMENTAR

TERDIAGNOSA suatu penyakit ganas bukan hal yang mudah diterima oleh penderitanya. Banyak ketakutan yang harus dilewati dan tentunya mereka rentan terkena gangguan kesehatan mental.

Anxiety and Depression Association of America (ADA) menyebutkan, sebanyak 40 persen pasien penyakit ganas seperti kanker, tumor, HIV, dan jantung memicu penderitanya mengalami gangguan mental.

Sebagai keluarga, dukungan wajib diberikan agar gangguan mental tidak sampai dialami penderita. Bantu mereka untuk bangkit dengan beberapa cara ini, seperti yang diungkap psikolog serta Direktur Grome Erin Mutiara.

Jangan Merasa Malu

Ketika terdiagnosis penyakit mematikan, beberapa orang akan measa malu untuk mengabarkannya pada orang-orang sekitar. Padahal waktu-waktu tersebut sangat krusial untuk mendapatkan dukungan penuh.

“Kalau baru menerima diagnosis yang mematikan, jangan malu dan beranikan diri untuk reaching out because you need other people untuk bisa melewati ini,” jelas Erin.

Menyimpan kenyataan itu sendiri akan memicu kesehatan mental yang lebih buruk lagi.

Jalin Relasi dengan Penyintas

Bergabung dengan komunitas penyintas dianggap efektif dalam mencegah gangguan kesehatan mental. Hal tersebut akan memotivasi penderita untuk terus berjuang melawan penyakitnya.

“Kalau kita punya social support, ada komunitas yang bisa dijangkau, cobalah mendekati. Buka diri agar bisa melewati itu semua,” saran Erin.

Dengan bergabung di komunitas, penderita penyakit ganas akan mendapat dukungan moral yang sangat besar. Selain itu ia juga tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi kondisi terburuknya.

Berpikir Positif

Terus berpikir positif dapat membantu penderita melewati hari-hari beratnya. Jangan terlalu “Coba jalani day by day, jangan terlalu mikir ke depan ‘Aduh enggak kebayang kemo dan radiasinya masih berapa kali lagi’. Enggak usah mikir panjang, live for the day, nikmati kita masih dikasih kesempatan hidup hari ini, ya sudah nikmati hari ini,” tukas Erin.

Konseling

Ketika tidak ada yang dapat memahami situasimu, pergilah ke psikolog.

“Tidak semua orang beruntung punya lingkungan yang mendukung. Cobalah untuk konseling karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa pikiran sangat berpengaruh ke kondisi kesehatan,” demikian Erin.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health