Ilustrasi guru dan murid. (thinkstocks)
Ilustrasi guru dan murid. (thinkstocks)
KOMENTAR

MENGHORMATI guru bukan sekadar formalitas, melainkan sikap tulus yang penting ditanamkan sejak dini. Guru adalah sosok yang mendampingi anak dalam proses belajar, membimbing tidak hanya pengetahuan, tetapi juga karakter. Orang tua memiliki peran utama dalam membentuk cara pandang anak agar mereka mampu menghargai guru dengan hati yang tulus, bukan karena keterpaksaan.

Langkah pertama adalah memberi teladan. Anak cenderung meniru sikap orang tua. Jika orang tua berbicara baik tentang guru, menghargai pendapatnya, dan menunjukkan sikap sopan saat berinteraksi dengan pihak sekolah, anak akan menangkap pesan bahwa guru memang pantas dihormati.

Kedua, ajak anak memahami peran guru. Ceritakan bagaimana guru berusaha menyiapkan pelajaran, bersabar menghadapi banyak murid, serta menjadi pendorong bagi masa depan mereka. Dengan menyadari betapa besar jasa guru, anak akan lebih mudah menumbuhkan rasa hormat yang tulus.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan etika sederhana, seperti mendengarkan dengan baik ketika guru berbicara, mengucapkan salam, atau menyampaikan terima kasih. Hal-hal kecil ini melatih anak agar terbiasa menunjukkan penghargaan.

Dorongan untuk mengungkapkan rasa syukur juga tidak kalah penting. Misalnya, membantu anak menulis kartu ucapan di Hari Guru atau sekadar berkata “terima kasih” setelah pelajaran selesai. Cara sederhana ini membiasakan anak untuk menghargai dengan penuh kesadaran.

Terakhir, orang tua perlu menanamkan bahwa menghormati guru tidak berarti menutup diri dari kritik. Ajarkan anak bahwa menghormati berarti tetap sopan meski berbeda pendapat. Sikap inilah yang akan membentuk mereka menjadi pribadi berkarakter.




Saat Anak Mulai Lelah dengan Tekanan Akademik

Sebelumnya

Menumbuhkan Kebiasaan Aktivitas Fisik Outdoor pada Anak, Ini Caranya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting