Billie Eilish (GI)
Billie Eilish (GI)
KOMENTAR

SEJAK kemunculannya di tahun 2017, Billie Eilish tidak hanya dikenal sebagai musisi pop eksperimental yang berbakat, tapi juga sebagai suara yang berani dalam isu kesehatan mental. Dikutip dari Vogue, di balik lagu-lagu hits yang penuh emosi, Billie dengan jujur membagikan perjuangannya menghadapi depresi, dismorfia tubuh, dan tekanan mental akibat ketenaran.

Dalam sebuah wawancara dengan Zane Lowe di Apple Music’s Beats 1 beberapa waktu lalu, Billie berkata, “Depresi telah mengendalikan hampir seluruh hidupku. Sejak kecil, aku memang cenderung menjadi pribadi yang murung.”

Perasaan itulah yang kemudian kemudian ia tuangkan ke dalam karya-karyanya, termasuk lagu “What Was I Made For” yang ditulis bersama sang kakak, Finneas O’Connell, untuk film Barbie.

Seiring pertambahan usia, Billie mengaku masih bergulat dengan perasaan hampa dan sisi gelap dari kehidupan sebagai figur publik. Dalam wawancara bersama Allure, ia dengan tulus mengungkapkan, “Aku mulai merasa lebih baik sekarang, tapi sebelumnya keadaanku tidak baik-baik saja. Hampir sepanjang hari aku diliputi perasaan seolah ada bahaya besar yang akan datang. Kadang, saat terlalu banyak berpikir tentang kehilangan privasi, rasanya ingin melakukan hal-hal yang nekat. Tapi aku belajar untuk melepaskannya.”

Keberanian Billie Eilish untuk terbuka soal kesehatan mental adalah contoh penting bagi generasi muda. Ia menunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja. Tidak apa-apa untuk mencari pertolongan. Justru itulah tanda kekuatan sejati — berani mengenali luka batin dan mengambil langkah untuk sembuh.

Anak muda Indonesia perlu belajar dari keberanian ini. Kesehatan mental bukan hal tabu. Jika kamu merasa tertekan, cemas, atau hampa, jangan diam. Bicaralah pada orang yang kamu percaya. Konsultasi ke profesional jika perlu. Seperti Billie, kamu juga berhak untuk bahagia, berhak untuk sembuh, dan berhak hidup sepenuhnya.




BTS Comeback Makin Dekat! RM, V, Jimin, & Jungkook Resmi Bebas Wamil

Sebelumnya

Squid Game 3: Akankah Ini Jadi Akhir Terbesar dari Permainan Paling Ikonik Netflix?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment