ilustrasi/ Net
ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 5 vaksin yang akan dijadikan booster. Vaksinasi booster sendiri rencananya akan digelar pada 12 Januari mendatang.

Mengutip update status media sosial dr RA Adaninggar, kelima vaksin booster ini dimasukkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok Homolog dan Heterolog.

Homolog artinya, vaksin ketiga (booster) harus sama dengan vaksin 1 dan 2. Yang masuk dalam kelompok homolog adalah vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.

Sedangkan yang masuk kategori Heterolog atau vaksin ketiga (booster) berbeda dengan vaksin 1 dan 2 adalah Moderna dan Zifivax.

Pengecualian untuk Moderna, bisa digolongkan pada kelompok Heterolog dan homolog.

Petunjuk Teknis Penggunaan Vaksin Booster

Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam siaran pers-nya Senin (10/1) menjelaskan petunjuk teknis penggunaan vaksin booster tersebut.

1. Sinovac Biofarma

Untuk vaksin Sinovac buatan Biofarma, masuk dalam kelompok homolog, yaitu harus sama dengan vaksin 1 dan 2.

Aturan pemberiannya adalah 1 dosis. Adapun imunogenitas menunjukkan peningkatan antibodi sebesar 21 kali sampai 35 kali usai 28 hari pemberian vaksin booster.

2. Pfizer

Sama dengan Sinovac, Pfizer juga masuk dalam kelompok homolog. Aturan pemberiannya 1 dosis setelah maksimal 6 bulan dari vaksinasi primer (1 dan 2).

Vaksin booster ini khusus untuk usia 18 ke atas. Terkait KIPI atau efek sampingnya sangat ringan dengan grade 1 sampai 2 dan bersifat lokal.

Imunogenitas menunjukkan titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.

3. AstraZeneca

Masuk dalam kelompok homolog, vaksin AstraZeneca booster diberikan dengan aturan 1 dosis. Imunogenitas yang timbul menunjukkan nilai rata-rata titer antibodi sebesar 3,5 kali usai pemberian 1 dosis.

4. Moderna

Vaksin ini masuk dalam dua kelompok, yaitu homolog dan heterolog. Aturan pakainya adalah setengah dosis. Imunogenitas menunjukkan nilai rata-rata titer antibodi yang terbentuk sebesar 13 kali.

Untuk heterolog vaksin Moderna adalah yang vaksin primernya AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson and Johnson. Dosisnya setengah.

5. Zifivax

Zifivax digolongkan dalam vaksin booster kelompok heterolog. Vaksin ini bisa diberikan dengan vaksinasi primer Sinovac atau Sinopharm.

Imunogenitas menunjukkan nilai rata-rata lebih dari 30 kali. Dan dapat diberikan dengan jarak vaksinasi dosis kedua minimal lebih dari 6 bulan.

"Pandemi belum tahu kapan berakhir. Itulah mengapa kita perlu memiliki imunitas yang tinggi, kemudian en euity bukan hanya di Jakarta, Bandung, Surabaya, tapi semua daerah (perlu booster). Nah, ini jadi tantangan kita untuk beranjak ke booster," ujar Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News