Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SEMENJAK pembelajaran tatap muka (PTM) digelar awal bulan lalu, sejumlah klaster sekolah bermunculan. Berdasarkan data, sudah ada 15 ribu anak yang terinfeksi Covid-19 dari pembukaan PTM tersebut.

Kemendikbudristek mencatat, ada 6 provinsi yang menjadi penyumbang terbanyak klaster sekolah, yaitu Jawa Timur dengan 165 klaster, Jawa Barat (149 klaster).

Lalu di Jawa Tengah tersebar 131 klaster sekolah, NTT dengan 104 klaster, Sumatera Utara (52 klaster), dan Sumatera Barat (51 klaster).

Berdasarkan fakta tersebut, Kordinator Tim Pakar dan juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, meminta agar daerah menghentikan PTM dan menutup sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19. Penutupan diperlukan untuk melakukan disinfeksi, pelacakan, serta testing kontak erat.

"Kasus Covid-19 sekecil apapun harus ditindaklanjuti supaya penularannya tidak meluas," kata Wiku saat konferensi pers virtual, Kamis (23/9).

Sejauh ini, pihak sekolah dan orangtua bisa memantau perkembangan kasus di sekolahnya dengan cara mengakses situs sekolah.data.kemdikbud.go.ig/kesiapan belajar.

Sementara pemerintah akan terus melakukan evaluasi terhadap setiap perkembangan pelaksanaan PTM terbatas agar guru dan siswa terlindungi dari Covid-19. Bentuk pengawasan yang dimaksud termasuk screening kesehatan, pengaturan kapasitas, dan jarak antarsiswa.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News