Obat molnupiravir sebuah harapan baru bagi penyembuhan penyakit Covid-19/ Net
Obat molnupiravir sebuah harapan baru bagi penyembuhan penyakit Covid-19/ Net
KOMENTAR

NAMA obat Molnupiravir dalam beberapa bulan belakangan menjadi sorotan masyarakat dunia karena digunakan dalam uji coba klinis sebagai obat untuk melawan virus penyebab Covid-19.

Molnupiravir adalah obat antivirus yang dikembangkan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.

Menurut Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, Molnupiravir adalah produk n4-hidroksisitifinin yang telah dipelajari selama beberapa dekade terakhir.

Molnupiravir pada dasarnya bekerja untuk menghambat replikasi virus dalam tubuh sehingga virus tidak terus berkembang. Obat ini menyebabkan terjadinya kesalahan pada replikasi RNA virus  hingga akhirnya tidak ada virus kompeten yang dapat menyebabkan penyakit.

Pada bulan April lalu, berita tentang Molnupiravir sempat viral sebagai obat ampuh untuk melawan Covid-19. Saat itu, Molnupiravir dikabarkan berada pada uji klinis fase kedua di Amerika dan Kanada. Dikutip dari CNN Indonesia, Prof. Zubairi meminta masyarakat menunggu dirampungkannya uji klinis agar ada cukup bukti ilmiah untuk memastikan Molnupiravir ampuh melawan Covid-19.

Pendapat tentang Molnupiravir juga datang dari dokter, motivator kesehatan, sekaligus penulis buku dan penyair, Dr. Handrawan Nadesul.

Dikutip dari akun Facebooknya(08/07/2021), Dr. Handrawan menulis, Belakangan ada laporan obat golongan molnupiravir digadang-gadang bakal menjadi obat tangguh buat Covid-19. Obat baru yang punya harapan menggantikan antivirus yang selama ini dipakai, yang belum sepenuhnya teruji keampuhannya. Ada harapan obat baru ini bakal dipakai dunia tahun depan.

Dr. Handrawan kemudian menulis lagi kemarin (21/07/2021). Dalam tulisan lengkapnya, Dr. Handrawan memaparkan tentang beragam kasus Covid-19, mulai dari pasien yang bisa sembuh dengan sendirinya, pasien yang mengalami kasus sedang, hingga pasien yang kritis.

Ia juga menulis tentang gagal napas dan reaksi peradangan yang kemudian bisa menimbulkan perburukan berupa badai sitokin dan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan kematian. Kematian karena Covid-19 umumnya terjadi sebagai akibat berkecamuknya reaksi tubuh setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Berikut kutipan tulisan Dr. Handrawan terkait Molnupiravir.

Bulan Juli ini ada berita besar. Dunia akan menghentikan badai Covid-19. Diharapkan Covid-19 pasti akan berlalu dalam 4 bulan ke depan, dengan ditemukan obat baru molnupiravir yang sudah lebih setahun menempuh uji coba, dan sekarang selesai fase III uji klinik.

Hasilnya, selain terbukti berkhasiat menekan replikasi virus Covid-19, terbukti aman juga. Pasien ringan dan sedang berhasil sembuh, dan pasien RS lebih singkat hari perawatannya, tidak sampai sakit berat, apalagi kritis. Keberhasilan diperoleh karena berbiaknya virus mampu ditekan obat sejak awal.
...
Sekali lagi, kunci menyetop kejadian yang terlanjur menjadi parah, dengan menghentikan virus berbiak sejak masih di awal agar kejadian pemburukan Covid-19 tidak sampai berlangsung. Obat antivirus harus mampu menjinakkan virus tidak berbiak sejak mulai memasuki tubuh.
...

Membaca hasil laporan antivirus molnupiravir, ini harapan maha besar menghapus keputusasaan dunia selama ini, setelah dunia medik masih mencoba dan mencoba obat. Bahkan dengan obat-obat off-label, tidak semua dicoba untuk yang langsung menyetop berbiaknya  virus, melainkan untuk tujuan meredam akibat berkecamuknya reaksi tubuh melawan serangan virus.
...
Dunia sangat berharap pada obat baru yang dilaporkan bulan Juli ini. Kehadiran obat yang bisa menenangkan hati dunia karena sudah siap edar dalam 4 bulan ke depan. Mestinya ini yang bikin kita bisa lebih enak tidur. Ada harapan badai Covid pasti akan berlalu.

Uji Klinis Molnupiravir di India

Pada 9 Juli 2021, thehindubusinessline.com melaporkan bahwa perusahaan obat Hetero mengumumkan hasil klinis sementara dari uji klinis fase III Molnupiravir pada pasien Covid-19 ringan yang dilakukan di beberapa RS khusus Covid-19 di seluruh India.

Molnupiravir—obat yang dikembangkan Merck & Co., Inc., USA (MSD)—adalah bentuk analog ribonukleosida ampuh yang diteliti dan diberikan secara oral yang menghambat replikasi beberapa virus RNA termasuk SARS-CoV-2 (agen penyebab Covid-19).

Pada bulan April lalu, Hetero telah menandatangani perjanjan lisensi non-eksklusif dengan MSD untuk memproduksi dan memasok Molnupiravir di India dan lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah (Low and Middle-Income Countries, LMICs).

Rilis Hetero menyatakan bahwa hasil sementara dari pasien Covid-19 ringan mengungkapkan peningkatan klinis dari sebelumnya (penurunan 2 poin dalam Skala Perkembangan Klinis WHO) yang diamati pada kelompok Molnupravir dibandingkan kelompok SOC (Standard of Care). Pada kelompok Molnupiravir perbaikan klinis terjadi dalam delapan hari sementara pada kelompok SOC baru terjadi dalam 12 hari.

Hasil juga menunjukkan 'lebih sedikit rawat inap' pada kelompok Molnupiravir dibandingkan kelompok SOC selama 14 hari pengamatan. Tidak ada kematian pada kedua kelompok. Semua efek samping tidak serius, tingkat keparahan ringan, dan tidak ada yang menyebabkan penghentian obat. Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah mual, diare, dan sakit kepala yang dapat diselesaikan dengan tuntas.

Pasien dalam uji klinis diacak untuk menerima kapsul Molnupiravir 800 mg (4 x 200 mg) buatan Hetero setiap 12 jam (2 kali sehari) selama lima hari bersama dengan SOC sesuai pedoman Indian Council of Medical Research (ICMR) atau hanya menerima SOC saja.

Selain uji klinis tersebut, Hetero juga melakukan studi Molnupiravir terpisah pada pasien Covid-19 sedang yang telah disetujui Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) India. Hasil klinis sementara dan hasil klinis akhir akan segera dirilis.

Hetero berharap persetujuan Drug Controller General of India (DCGI) untuk memberikan Emergency Use Authorization (EUA) Molnupiravir di India dalam waktu dekat.

Dikutip dari Kalbe, Hetero merupakan salah satu perusahaan farmasi generik terkemuka di India dan menjadi produsen obat anti-retroviral terbesar di dunia.

Hetero memiliki lebih dari 300 produk untuk kategori terapeutik utama seperti Hepatologi dan Imunologi, Oftalmologi, Diabetes, Urologi, Nefrologi, Hepatitis, Neurologi, Kardiovaskular, Onkologi, HIV/ AIDS, dll.

Perusahaan ini dikenal secara global karena kuat dalam penelitian dan pengembangan, manufaktur, dan komersialisasi beragam produk. Hadir di lebih dari 126 negara, Hetero fokus menyediakan obat yang terjangkau dan dapat diakses di seluruh dunia.




8 Langkah Cegah Kerontokan Rambut Saat Puasa

Sebelumnya

Benarkah Puasa Dapat Menyebabkan Kerontokan Rambut pada Perempuan Berhijab?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health