Jaya Suprana/Ist
Jaya Suprana/Ist
KOMENTAR

AKIBAT kaum lansia di atas usia 60 tahun oleh para dokter dikategorikan sebagai kaum komorbid, maka kaum lansia di atas usia 60 tahun merasa senasib.

Memang kategori komorbid menguntungkan kaum lansia sebab diistimewakan bahkan diperdanakan untuk menerima vaksin gratis anti Corona.

Namun di sisi lain kaum lansia di atas usia 60 tahun senasib dalam hidup penuh kecemasan terpapar Corona, maka gemar bertukar kisah untuk saling menghibur.

Seorang sesama lansia meski 10 tahun lebih muda usia ketimbang saya namun jauh lebih berpengalaman dalam kegiatan kemanusiaan, Sandyawan Sumardi, berbagi dua kisah entah bikinan siapa tentang kisah kaum lansia di masa Corona.

Kisah Pertama

Kisah pertama adalah sebagai berikut: Semalam saya dan istri saya pergi ke supermarket. Tentu saja, sesuai anjuran pemerintah kami memakai masker pelindung agar aman.

Ketika kami sampai di supermarket, woaoow, ternyata, orang-orang berjubel dan banyak yang berbelanja. Menakutkan!

Maka saya memutuskan untuk cepat pulang dan segera menarik tangan istri saya untuk pulang, ya karena takut tertular/terpapar Corona di kerumunan itu.

Tetapi, saat saya tarik pulang, di luar dugaan istri saya malah memberontak, dan berusaha melepaskan pegangan. Ya tidak mau pulang..!

Karena saya kesal, akhirnya saya paksa menyeretnya masuk ke dalam mobil...Di dalam mobil, ternyata dia tambah marah, saya tidak peduli maka saya biarkan saja!

Ketika kami tiba di rumah, dan kemudian dia melepas masker, eh lho, ternyata dia bukan istri saya...

Kisah Kedua

Kisah kedua adalah sebagai berikut: Ketika sedang makan malam di sebuah restoran pada masa pagebluk Corona, saya pergi ke toilet. Saya membuka pintu toilet dengan siku, dan dengan kaki membuka tutup toilet, dengan tissue saya membuka kran air.

Lalu saya mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Terus dengan siku saya membuka pintu toilet dan saat kembali ke meja makan, saya baru sadar ternyata saya lupa pipis!

Agar tidak makin menjengkelkan para pembaca naskah ini, lebih baik saya berhenti berbagi kisah lansia di masa Corona. Cukup sampai di sini saja. Apalagi Sandyawan Sumardi memang kikir, maka hanya berbagi dua kisah saja.




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Jaya Suprana