PROSES penerimaan pegawai di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membuka jalur afirmasi bagi penyandang disabilitas diharapkan lebih inklusif dan tidak membatasi jurusan pendidikan tertentu. Harapan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia.
Menurut Dante, banyak lowongan afirmasi di BUMN yang justru tidak terisi karena kriteria yang terlalu spesifik. “Banyak BUMN yang membuka lowongan afirmasi tapi tidak diisi oleh penyandang disabilitas, karena jurusan yang diminta sangat spesifik. Sementara penyandang disabilitas yang lulus perguruan tinggi itu jumlahnya masih sedikit,” ujarnya, dikutip dari Tempo.
Dante menilai, semangat afirmasi seharusnya tidak berhenti pada pembukaan formasi khusus, melainkan juga pada pemberian akses yang lebih luas. Dante menyarankan agar BUMN membuka kesempatan bagi lulusan strata satu dari berbagai jurusan terlebih dahulu, kemudian memberikan pelatihan sesuai kebutuhan posisi kerja.
“Afirmasi itu harus sampai pada bagaimana ruang pekerjaan jangan dibatasi jurusan tertentu dulu, tetapi buka untuk semua jurusan S1, nanti baru diberikan pelatihan. Kalau tidak begitu, program afirmasi pekerjaan tidak akan terpenuhi,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada Januari 2025 pemerintah membuka sekitar 2.000 lowongan kerja di 107 perusahaan BUMN untuk jenjang SMA/SMK, D-3, S-1/D-4, hingga S-2. Posisi yang ditawarkan mencakup sektor keuangan, infrastruktur, telekomunikasi, energi, migas, dan kesehatan.
Dari hasil akhir Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025, Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mencatat sebanyak 1.787 peserta lolos jalur reguler dan 101 peserta lolos jalur disabilitas. Formasi ini mengisi 650 posisi di lebih dari 100 BUMN di seluruh Indonesia.
KOMENTAR ANDA