Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

AYAH dan Bunda, sebagai orangtua pernah tidak selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan si kecil? Alasannya sih sederhana, karena dulu Ayah dan Bunda sulit untuk mendapatkan yang diinginkan, jadi berharap anak tidak merasakan hal yang sama.

Sadar atau tidak, ternyata pola pikir seperti itu justru akan membuat Ayah dan Bunda repot nantinya. Saat tidak dapat memenuhi permintaan mereka, Ayah dan Bunda akan kebingungan. Anak akan merajuk bahkan mengamuk. Ekstrimnya, Ayah dan Bunda akan berhutang untuk memenuhinya.

Ada baiknya Ayah dan Bunda menanamkan konsep bahagia kepada anak sejak dini. Lakukan dialog sesuai dengan usia, tingkat kecerdasan dan tipe kepribadiannya.

Menurut psikolog anak Elly Risman, konsep bahagia itu adalah mengajarkan kepada anak bahwa bahagia bukan hanya karena memiliki uang. Jangan manjakan anak disebabkan dulu kita hidup susah.

"Ajarkan pada anak cara agar ketiadaan itu dikonversi menjadi positif. Butuh tanggung jawab untuk menggunakan uang. Ajarkan anak membuat perencanaan, membedakan antara kebutuhan, keinginan, dan harapan. Berpikir sebelum memilih dan memutuskan, kemudian konsisten dengan pilihan yang telah ditentukan," kata Elly mengutip dari @parentingnabawiyahid.

Ingatkan ketentuan Allah tentang mendapatkan dan membelanjakan uang, bahwa:

• Mendapatkannya harus halal dan thoyyib.
• Menggunakan untuk keluarga terlebih dulu.
• Tidak pelit, tapi tidak juga boros (QS Al Isra:29)
• Memenuhi hak anak yatim.
• Membelanjakannya di jalan Allah (QS Al Baqarah: 254 & 261).
• Ajari anak berbagi bukan hanya uang, tapi bisa dengan barang bekas yang masih layak pakai atau jasa.

Perlu pula diperhatikan oleh Ayah dan Bunda, untuk tidak bertengkar soal uang di hadapan anak. Biasakan mencatat pengeluaran dan pemasukan. Dengan begitu anak melihat bahwa orangtuanya pun bertanggung jawab atas uang.

"Selain itu, jangan sekali-kali mengajak anak ke pusat perbelanjaan dalam keadaan lapar. Karena ini akan memicu anak merengek dan meminta apapun yang dia lihat," ujar Elly.

 




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting