Jaya Suprana/Ist
Jaya Suprana/Ist
KOMENTAR

SEBELUM tahun 1516 istilah utopia belum hadir pada perbendaharaan terminologi peradaban umat manusia di planet bumi.

Sir Thomas More

Adalah Sir Thomas More yang menulis buku berjudul Utopia yang berasal dari bahasa Yunani bermakna “tempat yang tidak ada” namun kemudian dikembangkan menjadi “masyarakat yang tidak ada”.

Sir Thomas More sendiri memiripkan utopia dengan eutopia yang bermakna “tempat yang bagus” yang maknanya lebih dikenal sampai masa kini. Sebenarnya Platon sudah menawarkan suatu negara ideal di dalam Republic namun belum eksplisit menggunakan istilah Utopia.

Kepeloporan More dalam menulis buku Utopia berlanjut pada berbagai penulis seperti Samuel Butler (Erewhon), Etienne Cabet (Voyage to Icaria), Edward Bellamy (Looking Backward), Florence Dixie (Gloriana), Theodore Hetzka (Freeland), Upton Sinclair (The Millenium), Joe Oliver (Uniorder: Build Yourself Paradise yang menggunakan computer untuk mewujudkan impian More di dalam Utopia).

Bahkan kemudian novel Utopia berkembang menjadi Dystopia seperti yang ditulis oleh George Orwell pada Animal Farm  dan 1984, Isaac Asimov : I, Robot dan Ray Bradbury : Fahrenheit 451.

Film serial 2001, "Planet of The Apes" dan "Back To The Future" juga bersifat distopis. Sama halnya dengan ramalan Jayabaya yang sebenarnya diharapkan jangan sampai terjadi menjadi kenyataan.

Karl Marx

Menarik adalah pandangan sinis Karl Marx terhadap Utopia yang dianggap khayalan omong-kosong belaka padahal makna dasar Das Kapital maupun Communist Manifesto pada hakikatnya adalah utopia.
Alergi Marx mirip dengan alergi para rezim otoriter yang sangat tidak suka terhadap naskah-naskah utopis dan distopis sebab dianggap membahayakan kestabilan kekuasaan.

Pada hakikatnya novel jenis Utopia maupun Distopia membuktikan bahwa andaikatamologi bisa berperan sebagai pedoman peradaban umat manusia untuk mengubah das Sein yang kurang baik menjadi das Sollen yang lebih baik.

Andaikatamologi

Makna dasar andaikatamologi seirama dan senada dengan makna dasar kelirumologi yang melalui proses trial and error menggerakkan mekanisme mesin peradaban.

Demi mengobarkan semangat manusia senantiasa gigih berjuang menempuh perjalanan kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah, demi mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur yang hidup di negeri gemah-ripah-loh-jinawi-tata-tentram-kerta-rahardja seperti yang didambakan Sir Thomas More di dalam  Utopia.




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Jaya Suprana