Salah satu bagian dari Global Sumud Flotilla (PHMovement)
Salah satu bagian dari Global Sumud Flotilla (PHMovement)
KOMENTAR

ROMBONGAN Global Peace Convoy (GPC) Indonesia resmi mundur dari Global Sumud Flotilla (GSF), misi maritim internasional yang bertujuan menembus blokade Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Keputusan ini diambil setelah menghadapi kendala teknis di Tunisia, tempat berkumpulnya para peserta sejak 31 Agustus 2025.

Menurut Steering Committee GSF, jumlah kapal yang siap berlayar berkurang signifikan akibat kerusakan teknis serta cuaca ekstrem. Kondisi tersebut memaksa pengurangan jumlah peserta sesuai kapasitas kapal.

Dalam situasi ini, delegasi Indonesia memilih menyerahkan 30 kursi jatahnya kepada peserta internasional lain. Langkah ini dipuji oleh panitia flotilla sebagai wujud solidaritas global.

Meski mundur dari pelayaran, kontribusi Indonesia tidak kecil. Lima kapal disumbangkan untuk memperkuat armada, selain menyediakan akomodasi bagi peserta asing dan dukungan finansial yang besar. Para aktivis Indonesia juga aktif mengampanyekan isu Palestina di dalam maupun luar negeri.

Keputusan ini mencerminkan strategi jangka panjang. GPC menegaskan bahwa misinya bukan sekadar ikut berlayar, tetapi menggugah kesadaran dunia terhadap blokade Gaza yang menimbulkan krisis kemanusiaan. Data UNRWA (2024) menunjukkan lebih dari 2 juta penduduk Gaza hidup di bawah blokade dengan keterbatasan listrik, air bersih, dan obat-obatan.

“Perjuangan membuka blokade Gaza adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, strategi, dan kolaborasi berkelanjutan,” tulis GPC Indonesia dalam pernyataan resminya.

Tim Indonesia kini kembali ke Tanah Air untuk merancang langkah berikutnya secara lebih terencana. Mereka juga menyampaikan apresiasi kepada KBRI Tunisia serta masyarakat Indonesia yang terus mendukung misi kemanusiaan ini.

Seperti yang ditegaskan GPC, perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan universal. “Tidak ada kemerdekaan bagi dunia sebelum Palestina merdeka.”




Pro Kontra Penayangan Video Program Pemerintah di Bioskop, Ini Kata Menteri Sekretaris Negara

Sebelumnya

Najwa Shihab di World Meeting on Human Fraternity: Jurnalisme adalah Kebutuhan Mendesak untuk Kebenaran dan Kemanusiaan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News