Pemilihan kata yang tepat bisa mempengaruhi citra diri dan karakter anak. Pilihan kalimat yang tepat dapat membuat anak lelaki ayah tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter positif/ Net
Pemilihan kata yang tepat bisa mempengaruhi citra diri dan karakter anak. Pilihan kalimat yang tepat dapat membuat anak lelaki ayah tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter positif/ Net
KOMENTAR

MENDIDIK anak laki-laki jelas berbeda dengan mendidikan anak perempuan. Tidak hanya dari contoh atau sikap yang ditunjukkan, membentuk seorang anak laki-laki juga lewat pemilihan kata-kata yang tepat.

Pemilihan kata yang tepat bisa mempengaruhi citra diri dan karakter anak. Pilihan kalimat yang tepat dapat membuat anak lelaki ayah tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter positif.

Namun, ayah harus paham. Ada lima kata-kata tabu yang tidak boleh ayah ucapkan kepada anak laki-laki nya. Niat awalnya mungkin baik, untuk membentuk karakter anak laki-laki yang kuat, tegar, respek terhadap perempuan, dan tujuan lainnya, seperti dikutip dari IG @ellyrisman.quote

1. "Kamu kan laki-laki, gak boleh nangis!"

Benarkan anak laki-laki tidak boleh menangis? Saat anak laki-laki menangis, otomatis mereka dianggap cengeng atau lemah. Karena ini memang budaya yang terbentuk di negara kita, bahwa menangis merupakan simbol kelemahan.

Padahal dengan menangis, anak belajar mengekspresikan dan mengidentifikasi perasaan. Selama menangis tidak dijadikan 'senjata' untuk menghindari tanggung jawab, sah-sah saja kok anak laki-laki menangis.

Malah dikhawatirkan, karena biasa dilarang menangis, si kecil tumbuh jadi pribadi yang tidak bisa memahami emosinya sendiri dan menciptakan perilaku negatif.

2. "Sebagai seorang laki-laki, kamu harus mengalah sama anak perempuan!"

Ingat ayah, menghargai perempuan itu sudah pasti kita ajarkan kepada anak laki-laki kita. Namun bukan berarti, setiap saat mereka harus mengalah. Terlebih jika anak laki-laki kita ada di posisi yang benar.

Didiklah anak laki-laki kita untuk bisa menghargai perempuan tanpa harus mengabaikan harga diri mereka sendiri. Kalau apa-apa mengalah, akan ada masanya mereka menjadi mudah ditindas.

Sebaiknya, ajarkan anak laki-laki untuk lebih paham cara menyampaikan keberatan jika memang mereka benar dan si anak perempuan yang salah.

3. "Ayah akan selalu ada untuk kalian!"

Ini sebetulnya sebuah kebohongan besar, karena keberadaan kita di dunia ini terbatas.

Jika kalimat ini sering diucapkan, maka anak akan beranggapan demikian dan dikhawatirkan membuat anak menjadi tergantung.

Biarkanlah sesekali anak mencari jalan keluar sendiri atas masalah yang sedang dihadapi.

4. "Namanya juga anak laki, memang harus bandel!"

Ingatlah akan kekuatan kata-kata yang sering diucapkan dan ditanamkan oleh ayah. Jika hal ini terus berulang, maka anak laki-lakinya akan tumbuh menjadi anak yang biasa 'bandel'.

Padahal, bandel atau nakal itu tidak selalu identik dengan hal yang maskulin atau laki-laki.

Sebaiknya gunakan kata-kata lain seperti bertanggung jawab, pemimpin, atau bekerja keras.

5. "Anak laki-laki tidak boleh takut!"

Setipe dengan larangan menangis, kata-kata ini justru membuat anak tidak bisa mengekspresikan diri. Padahal, jika masih dalam batas wajar, rasa takut itu manusiawi. Kemudian, ajarkan kepada mereka bagaimana mengelola rasa takutnya itu.

 




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting