Ayah dan bunda jangan kalah dengan media sosial. (Freepik)
Ayah dan bunda jangan kalah dengan media sosial. (Freepik)
KOMENTAR

MEDIA sosial seringkali dipandang sebagai ancaman bagi anak-anak, tetapi sesungguhnya dapat membawa manfaat positif jika digunakan dengan bijak. Platform ini dapat menjadi sarana anak belajar berkomunikasi, menjalin hubungan, dan menghadapi dinamika sosial—termasuk saat berhadapan dengan perilaku tidak menyenangkan dari orang lain. Maka, melarang anak sepenuhnya dari media sosial bukanlah solusi terbaik, apalagi di tengah dunia yang semakin digital.

Kunci utamanya ada pada pendampingan orang tua. Langkah pertama adalah memastikan anak benar-benar siap secara emosional, bukan hanya secara usia. Masa uji coba bisa menjadi pilihan yang baik untuk melihat kesiapan tersebut. Orang tua juga perlu menetapkan harapan serta aturan yang jelas sejak awal, lengkap dengan konsekuensinya.

Komunikasi terbuka adalah kunci berikutnya. Ajak anak berdiskusi mengenai alasan mereka ingin bergabung di media sosial dan bagaimana mereka berencana menggunakannya. Jadikan percakapan ini sebagai rutinitas—bukan hanya sekali. Saat muncul tren viral atau isu hangat, libatkan anak dalam diskusi, bukan dalam penghakiman.

Pembatasan waktu layar juga penting. Idealnya, anak tidak menghabiskan lebih dari dua jam per hari di depan layar. Namun yang lebih penting adalah memastikan aktivitas fisik dan interaksi sosial tetap berlangsung seimbang. Gunakan aplikasi pengatur waktu layar jika perlu, untuk menghindari konflik.

Tak kalah penting, pantau konten yang diakses anak. Kenali aplikasi yang mereka gunakan, pahami cara kerjanya, dan pastikan sesuai dengan nilai keluarga Anda. Ini bukan soal memata-matai, melainkan upaya perlindungan.

Terakhir, jadilah TELADAN. Tunjukkan kebiasaan digital yang sehat di hadapan anak, karena mereka belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar.

Ingat, mendampingi anak di dunia digital memang menantang. Namun, dengan komunikasi, kesabaran, dan kerja sama, orang tua bisa menjadi pemandu terbaik bagi anak-anak mereka dalam menjelajahi dunia maya.




Information Overload Seputar Parenting, Benarkah Bikin Orang Tua Jadi Tak Percaya Diri?

Sebelumnya

5 Ciri Utama GRIT, Kunci Kesuksesan yang Tak Didapat dari Nilai Rapor

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting