TIGA negara Skandinavia (Norwegia, Denmark, dan Swedia) selalu masuk dalam peringkat 10 besar negara terbahagia di dunia versi World Happiness Report. Bahkan pada 2017, Norwegia dan Denmark menempati dua posisi teratas, sementara Swedia ada di peringkat ke-10.
Ada beberapa faktor yang dipakai untuk menilai hal itu. Mulai dari produk domestik bruto (GDP) per kapita, dukungan sosial, hingga kebebasan untuk memilih jalan hidup.
Keberhasilan negara-negara Skandinavia untuk mempertahankan indeks kebahagiaan tersebut tak terpisahkan dari proses dan cara mendidik warga sejak usia dini. Bahkan negara-negara di Eropa Utara ini juga dinobatkan sebagai negara yang memiliki pola asuh terbaik.
Beginilah parenting unik yang diterapkan orangtua di Negara Skandinavia yang bisa Bunda tiru di rumah:
1. Pulang sekolah adalah waktunya main
Belajar tempatnya di sekolah, rumah adalah tempatnya bermain, istirahat, dan bercengkrama dengan keluarga. Maka sepulang sekolah, anak tidak dibebani untuk belajar lagi dan dibebaskan untuk bermain dengan teman-temannya.
2. Membiasakan anak tidur di luar ruangan
Orangtua di Skandinavia meyakini bahwa udara luar dan sinar matahari sangat baik untuk kesehatan anak-anak mereka. Membiasakan anak tidur siang di luar ruangan, bayi tidur di stroller di ruang-ruang terbuka (bahkan di musim.dingin sekalipun) adalah pemandangan umum di negara Skandinavia.
3. Tidak ada cuaca yang buruk, hanya pakaian yang tidak tepat
Cuaca tidak menjadi alasan orangtua di Skandinavia untuk melarang anak bermain di luar rumah. Dalam cuaca apapun anak boleh keluar rumah, yang terpenting mereka menggunakan pakaian yang aman sesuai dengan kondisi cuaca saat itu.
4. Tidak membedakan jenis kelamin
Anak laki-laki dan perempuan diperlakukan sama. Bahkan ada kebiasaan, orangtua baru tahu jenis kelamin anaknya saat melahirkan. USG digunakan hanya untuk mengetahui kesehatan janin, bukan jenis kelamin.
5. Tidak buru-buru menyekolahkan anak
Anak-anak di Skandinavia tidak disekolahkan hingga usia 6-7 tahun. Tidak ditekankan pula untuk membaca atau berhitung sejak awal. Mereka percaya bahwa anak akan berlajar sesuatu jika sudah siap. Menurut penelitian, pada usia 11 tahun tidak ada perbedaan yang signifikan dengan anak yang belajar membaca pada usia 5 tahun dengan yang belajar membaca pada usia 7 tahun.
6. Tidak ada hukuman fisik
Swedia adalah negara pertama di dunia yang melarang pukulan keras dan semua bentuk hukuman fisik sejak 1979. Saat ini, hukuman fisik apapun adalah konsep asing bagi orangtua Skandinavia. Semua orang, baik orangtua maupun anak, harus mendapatkan perlindungan yang sama dari kekerasan.
7. Friluftsliv
Artinya "hidup di alam terbuka", tapi bukan berarti hidup di hutan, ya! Friluftsliv sudah menjadi gaya hidup bangsa Skandinavia untuk lebih mencintai alam. Anak-anak mereka terbiasa lebih banyak main di luar rumah daripada berdiam diri di rumah.
8. Mendidik anak untuk bertanggung jawab dan mandiri
Anak dibebaskan memanjat pohon, menggunakan peralatan sungguhan (gunting, palu, dsb), boleh menyalakan api, dan lainnya. Pada usia 9-10, anak pergi sekolah dan kemanapun sendirian dengan berjalan kaki, sepeda, atau kendaraan umum. Anak diajarkan untuk menghitung risiko, mengambil keputusan, dan tanggung jawab.
9. Bebas bermain meski kotor dan berantakan
Bagi orang Skandinavia, masa kanak-kanak yang benar adalah masa bermain. Berantakan dan kotor adalah hal biasa. Anak-anak dibolehkan main tanah, lumpur, dan sebagainya. Dengan begitu anak akan terpapar bakteri baik yang akan menguatkan imunitas tubuh, memperkecil risiko terkena asma, dan alergi. Bahkan ada bakteri baik yang bisa merangsang hormon serotonin (hormon bahagia).
KOMENTAR ANDA