Ilustrasi hijab/ Net
Ilustrasi hijab/ Net
KOMENTAR

DATA dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Indonesia menyebutkan, ada 3 persen wanita yang terlibat sebagai pengusaha. Secara rasio, angka tersebut jauh berada di bawah negara Singapura, Thailand, dan Malaysia. Sebab berdasarkan survey di tingkat dunia, sedikitnya ada 14 persen wanita yang terlibat dalam dunia usaha. Karena kenyataannya, perempuan lebih berani menjadi pengusaha ketimbang laki-laki. Hanya saja skalanya masih kecil, sehingga tidak terlalu terlihat.

Via Sunarto, SE, MSi, pembicara dalam gelaran Muslimah Creative Streaming Festival Volume 2: Muslimahpreneur, yang disiarkan secara live di channel YouTube Scarf Media, Minggu (28/6) menjelaskan, ada dua faktor yang menjadi alasan wanita terjun ke dunia enterpreneur.

"Yang pertama faktor internal, yaitu perempuan memiliki passion lebih di bidang bisnis. Kebutuhan yang mulai meningkat, powerness, dan kemajuan teknologi di mana bisa mengurus bisnis dan rumah tangga dalam waktu bersamaan, menjadi alasan lainnya," ujar Via.

Kedua, lanjut dia adalah faktor eksternal. Seperti dukungan keluarga, suami, lingkungan, peluang modal, teknologi, maupun adat istiadat, memengaruhi. Sebagai contoh adat istiadat di Bali maupun di Sumatera Barat yang maternal, di mana perempuan justru yang menjadi tulang punggung keluarga.

Untuk memulai usaha di tengah situasi new normal seperti saat ini, para muslimah terlebih dulu harus menemukan IKIGAI nya. Apa itu? Ikigai adalah dua buah kata dari Jepang, Iki artinya Kehidupan, Gai artinya nilai. Jadi filosofinya adalah nilai kehidupan atau the reason to weakup.

Dan untuk menemukan Ikigai itu, para muslimah harus mampu menjawab 4 pertanyaan. Pertama, apa yang dicintai (passion), kedua apa yang bagus Anda lakukan (skill), ketiga apa orang mau membayarkan (profesi/keahlian), dan keempat apa masyarakat membutuhkan (misi).

"Poin pentingnya ada pada yang keempat, yaitu apa masyarakat membutuhkan? Nah, dari sini kita melihat kembali apakah marketnya ada atau tidak. Jika ada, apakah marketnya besar atau tidak. Dan pertanyaan selanjutnya adalah apakah marketnya sedang naik atau turun," jelasnya.

Di sini, ada 6 langkah penting untuk memulai bisnis, yaitu:

1. Inisiatif
Carilah kesempatan dari lingkungan sekitar. Lakukan riset. Contohnya saat ini toko sepeda ramai, bengkel sepeda pun antre, ini adalah peluang untuk menciptakan bisnis baru.

2. Knowledge (Ilmu)
Contohnya Anda ingin membuat bisnis restoran. Maka ilmunya, bukalah restoran di jalan orang pulang kerja, buka restoran di lokasi yang ada ATM Centernya, dan cari tempat yang penerangan jalannya cukup.

3. Integrated Potensial
Carilah rekanan yang sama, bergabunglah dengan komunitas sehingga mudah untuk mendapatkan yang diperlukan.

4. Good Product & Good Service
Pastikan produk yang Anda jual tidak cacat, lebih bagus dari yang ditampilkan di media sosial, sehingga para pelanggan nanti yang akan menjadi brand ambassador dari produk yang Anda tawarkan.
Berikan pelayanan yang baik, sopan dalam menjawab pertanyaan seputar produk, dan fast respons.

5. Accountable Management
Lakukan pencatatan bisnis yang benar dan rapi untuk memastikan data base pelanggan Anda. Pastikan ada nama pelanggan dan nomor kontaknya. Catat juga segala biaya operasional yang dikeluarkan.

6. Inovatif. Mulailah untuk open minded.

"Menjaga mental bisnis untuk tetap baik, tidak mudah drop, menjadi hal penting. Di sini lagi-lagi Ikigai berperan penting, karena dengan Ikigai yang pas, mindset yang pas, pola pikir yang pas, maka kita akan menemukan jalan keluar yang pas untuk menyelesaikan setiap masalah," saran Via.

 




Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Sebelumnya

Didukung Jago Syariah, Halal Fair 2024 Siap Melejitkan Pasar Produk Halal Yogyakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E