KOMENTAR

PODCAST di era 2019-2020 kian menjadi tren. Banyak generasi muda yang menggunakan konten ini untuk berbicara tanpa rasa takut, sekaligus mengedukasi. Lalu, apa itu podcast?

Anda yang termasuk angkatan 70-80, radio adalah salah satu contoh sederhana tentang podcast. Dapat dinikmati secara online berita-berita apa saja yang sedang menjadi tren.

"Saya merasa ingin menyampaikan pesan apapun platform-nya. Dan menurut saya, podcast itu sesuai yang baru, yang seksi karena tidak harus visual. Podcast adalah media untuk bisa menembus pintu privat dengan nyaman," kata Ashfi Asmara, keynote speaker Modest Podcast MCD 2020, di Balai Kartini Jakarta, Sabtu (29/2).

Omongan tabu yang tidak bisa diomongkan secara pribadi,  bisa disampaikan. Namun harus tetap mengedukasi tanpa menggurui. Podcast menyentuh dengan isu-isu sensitif.

"Di podcast saya, Ashfi Barkaca, yang paling banyak didengar adalah bahasan soal Islam, hijrah, dan mazhab. Di sana saya mampu menelanjangi ketiganya tanpa harus ada rasa takut. Saya membingkainya dengan isi yang bermanfaat dan mencoba mengajak lawan bicara berdialog. Membahas isu-isu apa yang sedang ten, yang menguntungkan kita semua," ujar Ashfi yang isi terbaru podcast-nya adalah tentang Nadiem Makarim.

Berbeda dengan Ashfi, Hanna Faridt lebih spesifik. Kontennya diisi dengan berita soal mode. Ia mengaku tertarik karena fashion muslim belakangan ini sangat banyak, begitu juga dengan cerita di balik layarnya. Jatuh bangun sebuah brand fashion, awal mula berjualan, banyak memberikan manfaat dan inspirasi.

"Konten Podcast saya namanya Modest Talk. Di sana saya membahas tentang kisa dibalik fashion brand, salah satunya Jenahara. Saya merasa podcast adalah media yang sangat personal, lebih mengena dan lebih intim," ujar Hanna.

Satu tips membuat konten podcast adalah perhatikan teknis isunya. Lebih nyaman jika podcast dibuat berdasarkan kegiatan sehari-hari. Jangan takut salah, karena nanti akan terpuruk dengan kesalahan sendiri. "Dengan begitu, kita bisa belajar bertanggung jawab," ujar Ashfi.




Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Sebelumnya

Didukung Jago Syariah, Halal Fair 2024 Siap Melejitkan Pasar Produk Halal Yogyakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E