KOMENTAR

SAAT kita kecil, mendengar dongeng adalah hal yang paling disukai. Pada masa lalu, di mana hiburan sangat terbatas, mendengarkan orangtua mendongeng adalah hal yang ditunggu-tunggu.

Kegiatan mendongeng atau mendengarkan dongeng bukanlah hal baru. Nenek moyang kita telah menurunkan kebiasaan ini. Sayangnya, kegiatan mendongeng saat ini hampir tak ada lagi. Selain karena  orangtua yang tidak membiasakan kegiatan ini, anak masa kini kurang tertarik dengan aktivitas ini.

Padahal, mendongeng dapat membantu mengembangkan daya imajinasi, kreatif, kemampuan bahasa, cara berpikir logis, daya ingat, dan juga pembentukan karakter.

Dengan dongeng, kita mengajak anak untuk berinteraksi. Anak yang suka menyimak cerita (storytelling), baik berupa kata-kata, gambar, foto, suara, atau video akan menjadi lebih peka dan kreatif.

Ajaklah anak untuk mendengarkan Anda bercerita tentang Timun Mas, misalnya. Biarkan anak  menyimak lalu bertanya. Atau ajak anak membacakan sebuah cerita dari buku yang dipilihnya. Anda bisa menjadi pendengar yang baik saat ia bercerita dan bertanya tentang dongeng tersebut, sehingga ia bisa memberikan jawaban menurut versinya. Ajak ia menebak tokoh-tokoh, atau mengulang kata-kata dalam cerita untuk menambah perbendaharaan katanya.

Mendongeng dapat mengasah ingatan anak. Juga mengenalkan anak pada budaya dan kebiasaan tertentu.

Dr. Dawn Huebner, seorang psikolog klinis Amerika, mengatakan, sangat baik bagi anak-anak untuk memiliki setengah jam atau lebih sebelum tidur untuk membangun bonding dengan orang tua melalui cara yang positif. Membaca dongeng sebagai bagian dari rutinitas waktu tidur membantu Si Buah Hati merasa tenang dan terhubung dengan orang tuanya.

Membacakan dongeng untuk anak berperan penting dalam membentuk ikatan batin yang kuat antara orangtua dan anak.

Orangtua bisa mendongeng kapanpun dan di mana pun, tidak harus sebelum tidur saja. Aktivitas mendongeng menjadi alternatif kegiatan yang sederhana, bermanfaat, hemat waktu dan biaya, dan menjadi ajang hiburan yang bermanfaat untuk anak.




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting