MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di pesantren, demi mencegah kekerasan terhadap anak, termasuk perundungan.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri peresmian Masjid dan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah 2 Internasional di Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/09), yang juga dihadiri Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Menteri PPPA mengungkap bahwa kasus kekerasan terhadap anak, khususnya remaja, masih marak terjadi. Banyak di antaranya terjadi karena relasi kuasa, yaitu kondisi di mana satu pihak memiliki pengaruh atau kendali lebih besar terhadap pihak lainnya. Kekerasan semacam ini bisa terjadi di rumah, sekolah, bahkan lingkungan pesantren.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para pengasuh dan santri, menjadi Pelopor dan Pelapor. Pelopor sebagai agen perubahan yang menyebarkan nilai positif, dan Pelapor yang berani bersuara saat melihat kekerasan terjadi. “Lindungi anak-anak kita dari hal negatif. Jangan takut melapor. Ini tanggung jawab moral dan spiritual kita,” tegas Arifah.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan kembali bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang cerdas akal, matang emosi, dan kuat spiritual. Ia mengajak orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik lewat pesantren yang mengedepankan akhlak dan nilai keislaman.
“Pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu, tapi juga tempat menanamkan akhlak. Doa anak saleh adalah hadiah abadi bagi orang tuanya,” ujarnya.
Mewujudkan pesantren ramah anak bukan sekadar wacana—ini adalah komitmen bersama untuk masa depan bangsa.
KOMENTAR ANDA