Ilustrasi keluarga muda. (Freepik)
Ilustrasi keluarga muda. (Freepik)
KOMENTAR

DI tengah ketidakpastian ekonomi yang terus berlangsung, banyak keluarga yang harus pandai-pandai mengatur keuangan agar bisa bertahan.

Bagi keluarga dengan penghasilan maksimal 10 juta per bulan, menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi keuangan adalah langkah penting untuk memastikan kestabilan finansial.

Berikut adalah lima tips untuk mengencangkan 'ikat pinggang' dan bertahan dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan:

1. Menyusun Anggaran Keuangan yang Realistis

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat anggaran keuangan yang jelas dan terperinci. Cobalah untuk membagi penghasilan bulanan ke dalam kategori-kategori berikut: kebutuhan pokok (makanan, tempat tinggal, transportasi), tabungan, dana darurat, dan cicilan atau utang (jika ada). Pastikan setiap kategori tersebut diisi sesuai prioritas, dengan memperhitungkan pengeluaran yang paling penting lebih dulu.

Sebagai contoh:

  • Kebutuhan pokok: 50-60% dari pendapatan
  • Tabungan dan dana darurat: 10-20%
  • Utang (jika ada): 10-15%
  • Pengeluaran tambahan (hiburan, makan di luar, dll.): 5-10%

Dengan anggaran yang jelas, kita bisa lebih mudah memantau pengeluaran dan menyesuaikannya agar tidak keluar dari jalur.

2. Prioritaskan Pengeluaran yang Paling Mendesak

Di tengah ketidakpastian ekonomi, ada baiknya memprioritaskan pengeluaran yang benar-benar mendesak dan penting. Misalnya, jika ada kebutuhan untuk membeli obat atau untuk pendidikan anak, pastikan pengeluaran tersebut diutamakan. Hindari pembelian barang-barang yang sifatnya hanya untuk pemenuhan keinginan, seperti gadget baru atau liburan mewah.

Kita bisa menunda pengeluaran yang tidak terlalu penting hingga kondisi keuangan membaik. Ini akan membantu menjaga kestabilan finansial keluarga dalam jangka panjang.

3. Memanfaatkan Diskon dan Promo

Selalu waspada terhadap diskon dan promo yang bisa membantu menghemat pengeluaran. Mulai dari belanja bahan makanan hingga pembelian kebutuhan rumah tangga lainnya, manfaatkan potongan harga atau promo yang ada. Banyak supermarket atau toko online yang menawarkan diskon atau cashback, yang bisa meringankan biaya bulanan keluarga.

Selain itu, manfaatkan pula program loyalitas atau reward dari berbagai merek atau aplikasi belanja, sehingga setiap pembelian bisa memberikan manfaat lebih, seperti poin yang bisa ditukar dengan barang atau diskon.

4. Meningkatkan Penghasilan melalui Sumber Alternatif

Jika penghasilan utama terbatas, pertimbangkan untuk mencari sumber pendapatan tambahan. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, seperti bekerja sampingan, berjualan online, atau menawarkan keterampilan khusus yang kita miliki (misalnya, les privat, desain grafis, atau penulisan konten).

Selain itu, jika ada barang-barang di rumah yang tidak terpakai, kita bisa menjualnya di platform jual beli online untuk memperoleh dana tambahan. Hal ini dapat membantu menambah pemasukan dan meringankan beban keuangan keluarga.

5. Menabung untuk Dana Darurat

Memiliki dana darurat yang cukup adalah langkah penting dalam mengencangkan 'ikat pinggang'. Sebaiknya, alokasikan sebagian pendapatan untuk menabung dalam bentuk dana darurat yang bisa digunakan saat keadaan mendesak, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau bencana alam.

Sebaiknya dana darurat ini disiapkan setidaknya untuk 3 hingga 6 bulan pengeluaran bulanan keluarga. Dengan adanya dana darurat, kita tidak perlu khawatir jika suatu saat terjadi kondisi yang tidak terduga.

Mengatur keuangan keluarga dengan penghasilan maksimal 10 juta per bulan memang membutuhkan perhatian ekstra dan pengelolaan yang cermat. Ingatlah bahwa kunci keberhasilan terletak pada kebiasaan disiplin dan kesabaran dalam mengelola keuangan keluarga.

Tetap semangat, yuk!




Jangan Biarkan Cinta Memudar

Sebelumnya

Bukan Sekadar Jajan, Ajarkan Si Kecil tentang Nilai Uang Sejak Dini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family