Pasangan Dahlan dan Dahniar (Kemenag RI)
Pasangan Dahlan dan Dahniar (Kemenag RI)
KOMENTAR

DI sebuah dusun tenang di Tapak Moge Timur, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah, hidup sepasang suami istri sepuh yang siap mewujudkan impian yang sudah lama disimpan dalam doa: berhaji ke tanah suci. Dari laman resmi Kementerian Agama RI, diketahui bahwa Awan Dahlan yang kini berusia 100 tahun dan istrinya, Anan Dahniar, berusia 95 tahun, insya Allah akan berangkat ke Makkah pada 20 Mei 2025.

Awan—panggilan hormat untuk "kakek" dalam bahasa Gayo—masih kuat. Setiap hari ia menyusuri kebun kopinya, sesekali dengan motor, sesekali hanya dengan tongkat. Matanya masih jernih, telinganya masih tajam. Hanya ingatan yang kadang-kadang terlewat waktu. “Paling lupa waktu salat aja,” kata Dahniar sambil tersenyum lembut.

Keduanya sudah melakukan vaksinasi polio, syarat baru dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi bagi jemaah haji. Meski usianya renta, Awan Dahlan dinyatakan sehat dan memenuhi syarat istitaah—layak secara medis untuk menunaikan ibadah haji.

Yang istimewa, seluruh biaya haji pasangan ini berasal dari kebun kopi milik mereka sendiri. Meski lahannya tak luas, hasil panennya cukup untuk menabung dan melunasi Bipih dalam satu kali pelunasan. “Dari kopi semuanya, izin Allah,” ujar Awan, tersenyum merendah.

Pasangan ini sudah dua kali umrah, juga berdua. Kini, mereka kembali berangkat berdua. Anak-anak mereka tak ikut, tapi restu dan doa menyertai.

Bagi Awan dan Anan, perjalanan ini bukan sekadar ibadah. Ini adalah bukti cinta, kesetiaan, dan tekad yang tak lapuk dimakan usia. Dari ladang kopi di dataran tinggi Gayo, mereka melangkah ke Baitullah—berdua, seperti biasa, seperti dulu, seperti selalu.




Finlandia, Bukti bahwa Pendidikan Hebat Tak Harus Padat Jadwal

Sebelumnya

Di Tengah Melambatnya Daya Beli Masyarakat, Bank Mega Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan Konsumer

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon