Menteri Abdul Mu'ti (belakang kiri) dalam Forum AEMM di Jeju (14/5). (Dok. Kemendikdasmen)
Menteri Abdul Mu'ti (belakang kiri) dalam Forum AEMM di Jeju (14/5). (Dok. Kemendikdasmen)
KOMENTAR

MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memperkenalkan Rumah Pendidikan dalam Pertemuan Menteri Pendidikan APEC ke-7 yang digelar Rabu (14/5) di Jeju, Korea Selatan.

Dalam agenda utama pertemuan ini, para Menteri Pendidikan menyampaikan tanggapan terkait tema AEMM tahun ini yaitu "Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation".

Rumah Pendidikan yang digagas Kemendikdasmen merupakan sebuah ekosistem terintegrasi yang mendukung akses, kolaborasi, dan efisiensi pendidikan. Platform ini memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem.

"Platform ini memiliki delapan ruang virtual untuk berbagai informasi antar pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan," papar Menteri Mu’ti di hadapan para Menteri Pendidikan dan perwakilan 21 anggota APEC.

Ia menambahkan, Rumah Pendidikan juga memiliki Ruang GTK yang menjadi wadah bagi guru dan tenaga pendidik untuk lebih fokus dan mengembangkan kompetensi.

"Mengingat coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga SMA, perlu adanya pelatihan dalam bidang tersebut untuk guru dan tenaga pendidik, termasuk asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri," lanjutnya.

Peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan di era perkembangan inovasi, digitalisasi, dan inklusivitas. Menteri Mu’ti meyakini, guru yang kompeten akan membantu mengatasi kesenjangan mutu pendidikan dan membantu mempersiapkan keterampilan murid di masa depan.

"Dimasukkannya coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelegent atau AI) ke dalam kurikulum nasional bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan




Salemba Berseru: Pernyataan Resmi Para Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Menyikapi Kondisi Terkini Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan Kesehatan di Tanah Air

Sebelumnya

Transformasi Layanan Haji 2025: Sistem Berbasis Syarikah untuk Kenyamanan Jemaah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News