Ilustrasi anak menderita demam berdarah/Freepik
Ilustrasi anak menderita demam berdarah/Freepik
KOMENTAR

SEJAK awal Maret lalu, tercatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 16 ribu dan menyebabkan 124 kematian. Kasus terbanyak ada di wilayah Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. Kementerian Kesehatan memperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga April mendatang, seiring dengan musim hujan setelah El Nino.

Meski DBD bisa disembuhkan, namun perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya komplikasi serius, bahkan kematian. Salah satunya adalah komplikasi Dengue Shock Syndrome (DSS). Syok ini dapat terjadi karena penderita terlambat mendapatkan penanganan, termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda syok dini.

Tanda-tanda tersebut seperti muntah terus menerus, nyeri hebat, kaki dan tangan (akral) pucat, dingin, dan lembab. Lalu, nadi melemah, lesu atau gelisah, perdarahan, hingga jumlah urin yang menurun.

Jika tanda-tanda ini berlangsung selama lebih dari tiga hari, disertai mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga dan sakit kepala, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan darah. Semua penyakit bisa disembuhkan dengan pemeriksaan dini dan penanganan yang cepat.

Gejala DBD dapat bervariasi dan mungkin sering disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu. Gejala biasanya baru muncul dalam waktu 4-10 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala paling umum yang muncul adalah:

  • Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot, tulang, atau sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit di belakang mata.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Ruam, bitnik-bintik merah.

Perhatikan pula siklus ‘pelana kuda’, yaitu gejala 1-3 hari pertama adalah fase demam tinggi disertai dengan berbagai gejala yang muncul. Di hari 4-5 merupakan fase kritis, di mana demam turun drastis seolah sembuh. Di fase inilah kemungkinan terjadi dengue shock syndrome.

Di hari 6-7 sebenarnya merupakan fase kesembuhan apabila pasien berhasil melewati fase DSS. Fase ini ditandai dengan demam yang kembali tinggi, yang sebenarnya merupakan reaksi dari kesembuhan.

Pada tiga hari pertama demam, penderita DBD masih bisa menjalani rawat jalan. Tapi, tetap waspada dan perhatikan gejalanya. Jika muncul gejala-gejala seperti sakit perut yang parah, muntah terus menerus disertai dengan muntah darah, perdarahan dari gusi atau hidung, terdapat darah dalam urin dan tinja, perdarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar, napas sulit atau cepat, kelelahan, terjadi iritabilitas atau kegelisahan, serta dehidrasi, segera bawa pasien kembali ke rumah sakit.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health