Waspada Bell's palsy/halodoc
Waspada Bell's palsy/halodoc
KOMENTAR

BANYAK yang berasumsi bahwa paparan angin menjadi salah satu penyebab bell’s palsy. Dilansir dari berbagai sumber, bell’s palsy merupakan suatu kondisi lumpuh atau lemahnya satu sisi otot wajah yang disebabkan oleh peradangan pada saraf yang mengendalikan otot wajah.

Dugaan bell’s palsy terjadi karena paparan angin/ac secara langsung tidaklah benar. Memang angin/ac menjadi salah satu faktor pembantu terjadinya Bell’s Palsy, karena sebagai alat pembantu dalam penyebaran virus yang menyebabkan bell’s palsy.

Jadi, penyebab utama Bell’s palsy adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada saraf fasialis (wajah) yang menyebabkan kelumpuhan pada otot wajah.

Bell’s palsy akan membuat separuh wajah tampak terkulai. Senyum hanya bisa satu sisi, dan mata di sisi yang terkena menolak untuk menutup. Kondisi ini juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut dan dapat terjadi pada semua usia.

Dilansir dari U.S. National Institute of Neurological Disorder and Stroke, banyak ahli percaya bahwa sesuatu yang dapat memicu infeksi virus yang tidak aktif, pada dasarnya membangkitkan dan memicu bell’s palsy. Jika stres atau baru saja sakit, itu bisa menjadi pemicu potensial. Begitu juga dengan trauma fisik yang baru terjadi atau bahkan kurang tidur. Kondisi autoimun juga bisa jadi pemicu lainnya. 

Saraf wajah yang bereaksi terhadap infeksi dengan pembengkakan, dapat menyebabkan tekanan di saluran tulang (fallopi) yang dilalui saraf wajah ke sisi wajah. Peradangan saraf wajah dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke sel-sel saraf. Kerusakan pada saraf kranial dan sel saraf ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah.

Gejala Bell’s Palsy ditandai dengan kelumpuhan pada salah satu sisi wajah. Keluhan tersebut dapat dilihat dari perubahan bentuk wajah sehingga penderita sulit tersenyum dengan simetris. Selain itu, penderita juga dapat mengalami gejala lain, seperti mata berair, wajah atau bibir berkedut, dan mengeluarkan liur.

Sekitar 70 persen pengidap Bell’s palsy dapat kembali pulih. Sebagian besar akan mulai membaik dalam dua atau tiga minggu. Namun, untuk dapat pulih sepenuhnya, butuh waktu sekitar 10 bulan tergantung pada tingkat kerusakan saraf. Jika penyebab spesifik Bell’s palsy dapat diidentifikasi oleh dokter, seperti infeksi, penyebab tersebut akan dokter obati. Jika tidak, gejala akan mendapat perawatan sesuai kebutuhan. 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health