Jaya Suprana memberikan penghargaan MURI kepada Dubes Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo di Korea, Jumat (29/9)/Ist
Jaya Suprana memberikan penghargaan MURI kepada Dubes Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo di Korea, Jumat (29/9)/Ist
KOMENTAR

DUTA Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, berhasil mendapatkan rekor MURI atas usahanya menggelar Festival Indonesia di Gwanghwangmun Square, Seoul, Korea Selatan. Festival ini digelar dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara dengan tema Closer Friendship. Stronger Partnership.

Penghargaan dianugerahkan kepada Dubes Gandi atas usahanya menggelar festival Indonesia yang melibatkan 100 seniman, tiga kota yaitu Seoul, Busan dan Ansan, serta berhasil menyedot 10 ribu pengunjung. Dari itulah, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana, memberikannya piagam penghargaan sebagai “Duta Besar yang Menyelenggarakan Festival Indonesia dalam rangka Peringkatan 50 Tahun Indonesia-Korea di Tiga Kota yaitu Seoul, Busan, dan Ansan, dengan 100 Senima dan 10.000 Pengunjung”.

Pada kesempatan itu pula, Jaya Suprana menyerahkan penghargaan kepada Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, untuk rekor dunia MURI “Buku Acara tentang Presiden Indonesia yang Lengkap Diterjemahkan dalam Bahasa Korea”.

Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin hubungan sejak September 1973, meskipun sesungguhnya hubungan tingkat konsulatnya telah dimulai pada Agustus 1966. Sejak saat itu, hubungan kedua negara terus membaik dari tahun ke tahun.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, pada 8 sampai 10 November 2017, Presiden Moon Jae-in dan Presiden Joko Widodo menandatangani dokumen Republic of Korea – Republic of Indonesia Joint Vision Statement for Co-Prosperity and Peace.

Di dalam dokumen itu, status kemitraan kedua negara ditingkatkan menjadi special strategic partnership, dengan fokus kerja sama pada empat area yaitu:

  1. Pertahanan dan hubungan luar negeri.
  2. Perdagangan bilateral dan pembangunan infrastruktur.
  3. People to people exchange.
  4. Kerja sama regional dan global.

Peringatan 50 tahun hubungan diplomatik ini tidak hanya diselenggarakan di Jakarta teapi juga digelar di tiga kota Negeri Ginseng tersebut, yaitu Seoul, Busan, dan Ansan.

Ikut terlibat dalam Festival Indonesia di Gwanghwamun Square Seoul, Korea adalah Laskar Bedhayan Indonesia Pusaka, Armonia Choir Indonesia, pianis Michael Anthony, dan tarian dari Ibukota Negara.

Festival diikuti oleh 100 seniman dan diperkirakan menyedot penonton sebanyak 10.000 orang.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News