Ilustrasi perang di wilayah Arab/Net
Ilustrasi perang di wilayah Arab/Net
KOMENTAR

Kini, orang-orang Quraisy dilanda kecemasan alang-kepalang. Di saat terburu-buru mengumpulkan kekuatan pasukan bersenjata, mereka terbayang-bayang perlakuan kejam terhadap Rasulullah dan para pendukungnya di masa lalu. Jauh di lubuk hati, kaum musyrikin itu memaklumi jika kaum muslimin bisa saja membalas perlakuan keji terdahulu.

Para pemuka Quraisy melakukan berbagai muslihat demi mengajak orang-orang angkat senjata. Karena memang tidak semua orang-orang musyrikin yang bernyali terjun di medan tempur berhadapan dengan Nabi Muhammad.

Ali Muhammad ash-Shallabi dalam buku Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 1 (2012: 623) menjelaskan:

Umayyah bin Khalaf menolak untuk pergi meninggalkan Makkah karena takut mati. Lalu Abu Jahal datang kepadanya seraya berkata, “Wahai Abu Shafwan, jika pasukan melihatmu tidak ikut, sedangkan engkau adalah pemimpin lembah ini, maka mereka pasti tidak akan mau ikut pergi.”

Abu Jahal terus mendesaknya hingga ia berkata, “Jika engkau benar, saya pasti akan membeli unta yang paling bagus di kota Makkah.”

Kemudian Umayyah berkata, "Wahai Ummu Shafwan, persiapkanlah kepergian saya.”

Ummu Shafwan berkata, “Apakah engkau telah melupakan ucapan saudaramu yang berada di Yatsrib?” Yang dimaksud Ummu Shafwan adalah Sa'ad bin Mu'adz, ia pernah berkata kepada Umayyah, “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya mereka akan memerangimu.”

Umayyah berkata, “Tidak, saya tidak akan bersama mereka kecuali hanya mendekati saja.” Ketika Umayyah pergi, ia tidak meninggalkan apa-apa di rumahnya melainkan hanya tali untanya.

Di antara kecerdikan Abu Jahal adalah bahwa ia mampu membujuk Uqbah bin Abi Mu'ith agar mengajak Umayyah bin Khalaf. Maka Uqbah datang menghadap Umayyah membawa Majmarah (perapian tempat membakar bukhur/parfum untuk perempuan), kemudian meletakkannya di depan Umayyah seraya berkata, "Kamu ini perempuan!" Umayyah menjawab, “Tuhan mengutukmu.”

Karena dituduh perempuan pengecut, Umayyah bin Khalaf pun ikut dalam pasukan musyrikin. Memang dengan cara-cara provokatif itulah pihak Qurasiy berhasil mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar dan bersiap memerangi Nabi Muhammad. Sayang sekali, mereka tidak mampu mencerna makna mimpi Atikah, bahwa siapa pun tidak akan mampu menghancurkan kebenaran.




Belum Ada Perang Seunik Perang Ahzab

Sebelumnya

Mukjizat Nabi pada Periuk Istri Jabir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Sirah Nabawiyah