Kota Jakarta/ Pixabay
Kota Jakarta/ Pixabay
KOMENTAR

POLUSI udara berkontribusi terhadap sekitar 11,65 persen kematian secara global dan merupakan salah satu faktor risiko beban penyakit.

Karena itulah, polusi udara tidak hanya mengambil kehidupan seseorang, tetapi juga berdampak pada kualitas kehidupan seseorang di saat hidup.

Beberapa penyakit yang diakibatkan polusi udara di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TB), asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru, serta fibrosis paru.

Data penelitian Rumah Sakit Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais yang diriis tahun 2013 menunjukkan bahwa 4 persen dari 300 penderita kanker disebabkan oleh polutan.

Direktur Utama RS Persahabatan yang juga Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) telah melakukan kajian kualitas udara luar ruangan untuk kesehatan paru.

Prof. Agus menyatakan bahwa seseorang yang menghirup partikel PM 2.5 dalam jumlah banyak dapat mengalami peradangan kronik di sistem vaskular (pembuluh darah) tubuhnya.

Jumlah polutan yang banyak itu kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sampai stroke. Polutan berukuran halus itu masuk ke dalam darah dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi penyempitan pembuluh darah pada jantung.

“Akibat pajanan polusi udara, rata-rata individu di Indonesia mengalami kehilangan 1,2 tahun usia harapan hidup dikarenakan kualitas udara Indonesia gagal memenuhi kriteria konsentrasi PM 2.5 yang ditetapkan WHO. Penduduk kota besar seperti Jakarta dapat kehilangan sekitar 2,3 tahun usia harapan hidup apabila terpajan dengan level polusi udara yang sama secara terus menerus,” demikian disampaikan Prof. Agus dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI pada Februari lalu.

Yang lebih membahayakan, partikel PM 2.5 itu bersifat karsinogen alias  memicu kanker. Di dalam PM 2.5 terdapat partikel penyebab terjadinya kanker.

Prof. Agus menyebutkan sebuah studi di Inggris menyebutkan bahwa orang yang mengalami paparan polusi tinggi selama bertahun-tahun tanpa henti akan memiliki risiko terkena kanker.




Mitos Micin Bikin Bodoh, Ahli: Tidak Ada Kaitannya!

Sebelumnya

Pencernaan Terganggu, Ini Cara Mencegah dan Mengatasinya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health