Ilustrasi Kota Jakarta/Pixabay
Ilustrasi Kota Jakarta/Pixabay
KOMENTAR

KUALITAS udara yang buruk membuat anak-anak rentan mengalami gangguan kesehatan. Jika kondisi tubuh tidak fit, maka batuk pilek, demam, infeksi saluran pernapasan atas, hingga pembesaran amandel dan infeksi paru-paru mengintai si kecil.

Polutan udara yang terhirup oleh anak-anak, terlebih lagi balita, dapat menyebabkan anak merasa sesak napas, demam, dan berujung bronchitis.

Polutan yang masuk ke hidung dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan dan memperburuk respons imun tubuh. Akibatnya, virus dan bakteri semakin berkembang untuk menginfeksi saluran pernapasan.

Orang tua harus mewaspadai kualitas udara yang buruk ditambah kondisi cuaca terkini yang tidak menentu.

Sebisa mungkin hindari terkena air hujan karena banyak partikel polusi udara yang jatuh bersama air hujan.

Bila si kecil memiliki agenda yang padat untuk beraktivitas di luar ruangan, pastikan si kecil mendapat asupan gizi seimbang dan banyak minum air putih, terutama untuk menghindari tenggorokan kering yang rentan terjadi inflamasi.

Diketahui bahwa Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta baru meluncurkan tiga alat pemantau kualitas udara untuk mengukur dan mencari solusi permasalahan polusi udara di Jakarta.

Namun demikian, alat pengukur tersebut dianggap bukan solusi akhir. Diperlukan kebijakan yang tepat agar kota Jakarta bisa memiliki udara bersih dan sehat.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health