KOMENTAR

TUBUH manusia modern terlanjur sering dirundung beratnya terpaan polusi, teriknya sinar ultraviolet serta berbagai racun yang menghinggapi tanpa disadari.

Keadaan makin parah disebabkan gaya hidup yang menyedihkan, seperti stres berkepanjangan, begitu pun letih yang merajam hingga ke tulang. Belum lagi orang-orang perokok atau pecandu minuman keras yang kian menambah berat kondisi tubuh.

Semua itu juga turut memperburuk kadar gluta yang secara alamiah ada di dalam tubuh. Menurunnya kadar gluta (atau glutathione) mengakibatkan kulit menjadi rawan rusak, terkadang bersisik, mengelupas, muncul bintik-bintik, atau bercak-bercak dan lainnya.

Tentunya kondisi begini mencemaskan kaum hawa, karena kulit adalah bagian terluar tubuh. Dari kecemasan malah peluang bisnis menjadi terbuka lebih lebar, berbagai produk kecantikan gencar membujuk perempuan dengan mempromosikan kandungan gluta.

Memang bagus-bagus saja sih menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, termasuk itu dengan memanfaatkan produk-produk mengandung gluta. Hanya saja perlu diingat, gluta (atau glutathione) itu sejatinya secara alamiah diproduksi oleh tubuh, dan apapun yang alami tentunya lebih aman dan nyaman.

Go Dok dalam bukunya Beautyclopedia: 110 Rahasia Cantik Alami (2019: 131) menerangkan:  

Glutathione merupakan senyawa yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Namun, lagi-lagi, karena bertambahnya usia, jumlah glutathione dalam tubuh semakin berkurang. Lantas, apa fungsi senyawa ini? Selain bermanfaat untuk menjaga kulit dari akibat buruk radikal bebas, Glutathione juga efektif dalam menghambat proses pembentukan melanin penyebab kulit kusam dan hitam.

Pantas saja makin tua usia kulit manusia jadinya semakin kusam, disebabkan kadar gluta (atau glutathione) yang terus berkurang. Dan kondisi kadar gluta makin diperparah, sudahlah produksi gluta tubuh berkurang sementara gaya hidup makin tidak sehat.

Padahal, kekurangan gluta (atau glutathione) tidak saja memperburu kondisi kulit, tetapi juga mengancam kesehatan organ-organ dalam lainnya.

Lanny Lingga dalam bukunya The Healing Power of Antioxidant (2014: 339-340) menjelaskan:

Di dalam tubuh, glutathione memiliki beberapa aktivitas penting terkait dengan fungsinya sebagai antioksidan. Aktivitas tersebut menyangkut perlindungan yang diberikannya pada arteri, otak, jantung, ginjal, lever, paru-paru, mata, dan sel imun.

Dalam melakukan aktivitasnya, glutathione akan melindungi sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas yang berasal dari rokok, paparan radiasi surya, dan menurunkan efek obat yang mengenai sel sehat pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Secara alami, tubuh memiliki kemampuan untuk menghasilkan glutathione sendiri. Tubuh kita memang mampu menghasilkan antioksidan ini, namun kemampuannya relatif terbatas. Selain itu, paparan radikal bebas khususnya yang berasal dari pestisida pertanian berdampak buruk terhadap produksi glutathione.

Besar sekali peran mulia yang diemban oleh gluta, yang jumlahnya terbatas dan malah makin menyusut kadarnya seiring pertambahan usia.  Memastikan kadar gluta mencukupi bagi tubuh memang perkara yang penting, dan cara-cara alami pun tersedia serta dapat dijadikan opsi utama.  

Go Dok (2019: 136) mengungkapkan:

Glutathione ternyata bisa didapatkan secara alami dari makanan sehari-hari. Contohnya, kamu bisa mendapatkannya dari daging, telur, susu, bayam, brokoli, alpukat, dan apel. Jadi, mau pilih yang instan atau alami?              

Dengan giat menambah asupan yang sesuai, maka kadar gluta (atau glutathione) dalam tubuh akan diproduksi secara alamiah. Kita tinggal menjaga pola makan dan memilih jenis menu yang sesuai.

Apa mau dikata, sebagian konsumen pun memilih cara instan khas manusia modern, bukan hanya mi yang maunya instan, tetapi urusan kecantikan pun cara instan juga dipilih demi gluta.

Ada dua opsi untuk menambah secara instan glutathione tersebut; berupa suplemen yang diminum atau mengusapkannya berupa lotian ke kulit. Kedua cara ini sama-sama instan, sekaligus sama-sama mengandung risiko pula.   

Pada laman halalmui.org diterangkan:

Mengingat di pasaran juga banyak beredar suplemen gluta maka konsumen harus berhati-hati. Suplemen gluta yang beredar di pasaran umumnya dalam bentuk soft capsule maupun cairan krim body lotion.

Tidak semua produk suplemen gluta terjamin kehalalannya. Titik kritis haram suplemen gluta antara lain terletak pada bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan proses produksinya.

Proses produksi juga bagian yang harus dicermati, pastikan produk diproduksi di fasilitas produksi yang tidak terkontaminasi dengan bahan haram atau najis. Lebih aman jika kita gunakan gluta yang sudah bersertifikat halal.

Terobsesi terhadap sesuatu jangan sampai melenakan, meskipun gluta itu dapat diharapkan mempercantik kulit, tetapi bahan tambahan, bahan penolong hingga proses produksinya sudah cukup rawan. Boleh jadi bahan-bahan suplemen atau lotion itu diekstrak dari sesuatu yang najis atau bahan yang jelas diharamkan agama.




Ternyata Siomay Bisa Saja Haram

Sebelumnya

Parsel: Halal atau Haram?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Halal Haram