Warga Dusun Lidi, Sumatera Utara, menikmati air bersih dari sumur bor/Net
Warga Dusun Lidi, Sumatera Utara, menikmati air bersih dari sumur bor/Net
KOMENTAR

KRISIS air bersih masih menjadi permasalahan yang dialami warga pedalaman Sumatera Selatan. Setiap hari, para warga harus menempuh jarak hingga berkilo-kilo meter untuk menuju sumber air bersih. Tidak jarang sumber air yang ada didominasi dengan air keruh, yang tak layak untuk dikonsumsi.

Seperti di Kampung Muara Tiku, Kabupaten Musi Rawas Utara. Warga hanya bisa mengonsumsi air sungai keruh dan tercemar limbah dari perusahaan pengolahan emas. Akibatnya, banyak yang didiagnosa mengalami diare hingga penyakit paru-paru kronis.

Kisah serupa juga terjadi di Dusun Lidi, Kabupaten Empat Lawang. Seperti namanya, sungai di dusun ini sangatlah kecil dan berwarna cokelat, bak batang lidi. Selain tidak layak konsumsi, air dari sungai tersebut juga tak bisa mencukupi kebutuhan 125 kepala keluarga.

Begitu pula dengan warga Muara Cabang Kabupaten Lubuklinggau. Setiap musim kemarau tiba, warga desa harus berjalan kaki lebih dari 500 meter dan menyusuri jalan terjal demi mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi inilah yang melatarbelakangi Insan Bumi Mandiri untuk membangun sumur bor di tiga titik tersebut. Dana yang digunakan merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan secara daring di website Insan Bumi Mandiri.

Proses pembangunan sumur bor dimulai sejak akhir Desember 2022. Di awal 2023, proses pembangunan telah selesai dan tiga sumur bor tersebut sudah mulai digunakan. Melalui proses pipanisasi, air dari sumur bor dialirkan menuju rumah-rumah warga.

CEO Insan Bumi Mandiri Zulfa Faizah mengatakan, pembangunan sumur bor ini merupakan bentuk kepedulian Insan Bumi Mandiri untuk mengakhiri permasalahan krisis air bersih di pedalaman Sumatera Selatan.

“Krisis air bersih ini sudah menjadi permasalahan bertahun-tahun. Sebagai lembaga yang berfokus untuk membantu pedalaman, kami ingin mengakhiri permasalahan itu dengan pembangunan sumur bor. Program ini sejalan dengan misi kami yang mendukung program SDGs, salah satunya ketersediaan air bersih,” kata Zulfa, Kamis (19/01).

Sekedar informasi, saat ini Insan Bumi Mandiri juga masih membuka kesempatan untuk para donatur yang ingin membantu para warga di pedalaman agar dapat miliki akses air bersih dan layak.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News